Presenter kondang yang sudah malang melintang di jagat penyiaran Indonesia, Isyana Bagoes Oka memantapkan diri menjadi calon anggota legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mendaftarnya Isyana sebagai caleg dari PSI, semakin menambah deretan pesohor muda yang berangkat ke Senayan dari PSI.
Sebelumnya, mantan atlet bulutangkis Hariyanto Arbi dan pelaku industri kreatif Giring ‘Nidji’ juga telah memutuskan untuk melaju ke Senayan melalui PSI. Ini semakin memperkuat image keterbukaan partai muda ini.
Melalui siaran pers yang diterima Banten Hits, Ratu Isyana mengemukakan alasan mengapa akhirnya berani melangkah ke jalur politik. Bagi Ratu Isyana, keresahan akan maraknya korupsi dan intoleransi mendasari niatnya terjun ke dunia politik praktis. Ia merasa sudah saatnya anak-anak muda berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan.
“Pada awalnya, ada begitu banyak orang yang mencemooh, menertawakan, bahkan memandang sebelah mata apa yang kami lakukan. Tapi ternyata, pada saat verifikasi Kementerian Hukum dan HAM, anak-anak muda dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Partai Solidaritas Indonesia membuktikan bahwa PSI menjadi satu-satunya partai yang bisa lolos verifikasi saat itu,” tutur Ratu Isyana menceritakan latar belakang dia menjadi caleg PSI.
Sebelum mendeklarasikan diri sebagai calon anggota legislatif PSI, Ratu Isyana sudah lebih dulu tercatat sebagai Ketua DPP PSI. Saat itulah, ia melihat ada begitu banyak anak-anak muda yang tergerak mendaftar sebagai anggota untuk memerangi korupsi dan intoleransi.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie, mengaku bangga dan sepenuhnya mendukung langkah Ratu Isyana. Menurut Grace yang telah mengenalnya saat masih menjadi jurnalis televisi, jurnalis memiliki banyak modal untuk berkontribusi besar sebagai wakil rakyat. Ke depannya, Grace berharap ada lebih banyak jurnalis yang mengikuti jejak Ratu Isyana untuk masuk ke dunia politik.
“Karena sebagai wartawan, kami ditempa untuk terbiasa bersikap kritis, punya daya juang di lapangan, adaptif dengan keadaan, dan ditempa untuk punya wawasan yang luas karena liputan yang selalu berbeda-beda,” ujar Grace.
Selain itu, kemampuan berbicara dengan seluruh lapisan masyarakat yang dimiliki jurnalis akan menjadi modal besar untuk lebih sensitif dalam mendengarkan aspirasi konstituen.(Rus)