PKS Tidak Akan Ikuti Jejak PSI Calonkan Jokowi

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memiliki calon presiden untuk diusung Pilpres 2019 mendatang.

Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Hidayat Nur Wahid mengatakan partainya menunggu hasil dari pembahasan UU Pemilu mengenai presidential treshold (PT) sebelum mengajukan capres.

“Kami menunggu syarat pengajuan calon presiden (PT) apakah sama seperti UU sebelumnya 20 persen atau 0 persen seperti yang banyak diwacanakan,” kata Hidayat ketika dikonfirmasi, Selasa (25/4/2017).

Hidayat mengatakan faktor lainnya yang membuat PKS belum menentukan capres karena hingga 2018 mendatang masih fokus pada Pilkada di sejumlah daerah.

“Kami masih fokus ke Pilkada dan UU Pemilu,” kata Hidayat.

Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan presidential treshold sangat menentukan siapa sosok capres yang akan diajukan partai politik.

Jika PT seperti presidential threshold sama seperti Pemilu 2014 yakni sebesar 20 persen jumlah kursi di DPR atau 25 persen suara sah di Pemilu maka kemungkinan akan muncul 3-4 calon presiden.

Sebaliknya jika PT 0 persen maka setiap parpol kemungkinan besar bisa mencalonkan presiden masing-masing.

“Jadi kami merasa tidak belum terlambat mengajukan calon presiden,” ujar Hidayat.

Sebelumnya dua partai politik jauh-jauh hari telah mewacanakan calon presiden yang akan diusung di 2019. Kedua partai itu adalah Partai Golkar dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

PSI menyatakan langsung dukungannya ke Jokowi di Pilpres dalam pertemuan dengan para pengurus DPP PSI di Istana Negara pekan lalu.

Menurut Hidayat, PKS akan melihat jejak rekam capres yang akan diusung sehingga memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia.

“Kami memiliki mekanisme tentang ini. Siapapun calon presiden dari PKS tentu beliau bukan satrio piningit,” kata Hidayat.

sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2017/04/25/pks-tidak-ikuti-jejak-psi-dan-golkar-ajukan-capres-sejak-dini

Recommended Posts