Persaudaraan Jangan Retak

Pemilihan kepala daerah serentak 2018 serta pemilihan legislatif dan presiden serentak 2019 adalah peristiwa politik setiap lima tahun. Setiap warga negara bisa memilih calon terbaik yang berbeda. Akan tetapi, pilihan politik jangan sampai menyebabkan persaudaraan retak, apalagi memicu konflik.

Presiden Joko Widodo mengingatkan hal tersebut hampir di setiap daerah yang dikunjunginya. Saat penyerahan sekitar 5.500 sertifikat di Taman Lokasana, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (16/1), Presiden Jokowi kembali mengingatkan ini.

”Saya titip hati-hati, mari kita jaga ukhuwah Islamiah, ukhuwah wathaniyah. Jangan beda pilihan menjadikan (kita) tidak rukun. Ini hanya pilihan politik lima tahun sekali. Jangan karena pilihan politik, hubungan antarsaudara jadi retak, antarkampung tidak saling bicara. Jangan. Jangan kita teraduk-aduk emosional seperti itu,” tutur Presiden yang didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan A Djalil, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki, serta Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi.

Masyarakat Jabar akan memilih kepala daerah dalam Pilkada 2018. Selain tingkat provinsi, ada 16 kabupaten/kota lagi di Jabar yang menggelar pilkada pada 27 Juni 2018, antara lain Kabupaten Sumedang, Bandung Barat, dan Kota Bekasi.

Pada saat bersamaan, ada 16 provinsi dan 134 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang menggelar pilkada. Presiden Jokowi selama setahun terakhir selalu mengingatkan agar masyarakat tetap menjaga kerukunan meski berbeda pilihan politik dalam pesta demokrasi, baik lokal maupun nasional.

Dalam penyerahan 5.500 sertifikat di lapangan Dukuh Salam, Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (15/1), Presiden juga menyampaikan pesan yang sama. Sebab, selain pemilihan gubernur, di Jateng juga dilangsungkan pilkada di Kabupaten Banyumas, Temanggung, Kudus, Karanganyar, Tegal, Magelang, dan Kota Tegal.

Sebagai saudara se-Tanah Air, lanjut Presiden, perbedaan pilihan politik adalah biasa. ”Beda pilihan tidak apa-apa, tapi ojo ngerusak seduluran,” tambahnya.

Adu program

Para kandidat dalam pilkada serentak 2018 pun diharap lebih konsentrasi menyampaikan ide, gagasan, dan adu program. Prestasi juga layak ditonjolkan tanpa perlu saling mencela, saling menjelekkan, dan mencemooh.

Indonesia adalah negara besar dengan perbedaan-perbedaan yang sangat kompleks. Keragaman ini membuat Indonesia unik dan berbeda dari negara lain. Presiden pun menyebutkan, Indonesia memiliki 714 suku dan sedikitnya 1.100 bahasa lokal. Keragaman ini lebih kompleks ketimbang Singapura yang memiliki empat suku atau Afghanistan yang punya tujuh suku.

Sumber: Harian Kompas, 17 Januari 2018

Recommended Posts