Pendiri Tempo Anggap Sistem PSI Bisa Lindungi Wakil Rakyat Dari Godaan Setan

Pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad mengapresiasi sistem yang diaplikasikan oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk menjaga Calon Legislatifnya terhindar dari jerat korupsi. Dengan sistem itu, Goenawan menganggap, bisa memperbaiki DPR RI yang selama ini ia nilai tidak bisa tersentuh.

Hal ini diungkapkannya usai menjadi salah satu tim penyeleksi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) di Kantor DPP PSI pada Minggu (22/4/2018). Saat ini, Goenawan melanjutkan, DPR RI sebagai satu-satunya institusi negara yang tidak dapat disentuh. Bahkan, Goenawan juga menilai, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah tidak dapat dimakzulkan–meskipun partainya sudah tidak mengakui.

“Kita lupa DPR ini institusi paling kuat di negara ini, tidak ada yang bisa di makzulkan sampai saat ini, termasuk Fahri Hamzah,” kata Goenawan.

Seperti diketahui, Fahri Hamzah saat ini sedang berpolemik dengan partainya. Meskipun sudah bukan menjadi anggota PKS, tapi dirinya masih bisa duduk di kursi legislatif. Bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

PSI sendiri menerapkan sistem kontrak perjanjian dengan Calegnya. Ketua Umum PSI Grace Natalie menyebutkan, sistem itu akan mengikat Caleg dengan Partainya agar mau dipantau oleh sistem yang disediakan saat terpilih menjadi Wakil Rakyat. Jika Wakil Rakyat yang diajukannya ternyata tidak menjalankan apa yang sudah dijanjikan, maka dengan otomatis, PSI bisa menarik Wakil Rakyat tersebut dari kursi rakyat.

DPR RI yang Belum Tersentuh Perbaikan
Goenawan mengapresiasi sistem itu. Menurutnya, sistem ini sebagai langkah perbaikan di tubuh legislatif. Sebab, selama ini, belum ada satupun perbaikan yang bisa menyentuh DPR RI.

“Kita selalu berfokus pada eksekutif. Kita lupa legislatif juga harus dibina dan dirawat dengan bagus,” terangnya.

Ia juga meyakini, sistem yang akan dijalankan oleh PSI akan melindungi Wakil Rakyat dari berbagai godaan. Ia juga mengapresiasi Bacaleg-bacaleg yang mempunyai keberanian untuk terjun ke dunia politik praktis yang penuh dengan godaan.

“Anda beranikan diri menempuh jalan lautan yang penuh dengan racun dan kebusukan. Dimana setan-setan siap mengganggu setiap hari,” tandasnya. (DS/zh)

Sumber

Recommended Posts