JAKARTA, JP – Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan masih yang tertinggi dibandingkan partai-partai lain, yakni 29,3 persen. Namun yang mengejutkan justru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Meski merupakan pendatang baru dan tidak memiliki kursi di DPR RI, namun PSI justru berada di posisi keempat dengan 4 2 persen, melompat sangat tinggi dari sebelumnya pada Pemilu 2019 sebesar 1,9 persen.
Bahkan partai ini berhasil mengalahkan beberapa partai besar lain dan yang pernah berkuasa di Indonesia yakni Partai Demokrat, Partai NasDem, PPP dan PKB.
Hal ini mengacu pada hasil survei New Indonesia Research & Consulting pada 8-18 Juni 2020, dengan jumlah responden 1200 orang, sebagaimana yang disampaikan Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu (28/06/2020).
Menurut Andreas, kinerja PSI di tingkat DPRD terbukti efektif sebagaimana PDIP di tingkat nasional.
Lalu menyusul di belakang PDIP ada Partai Gerindra dengan 12,5 persen, Partai Golkar 9,7 persen, PKB 6,8 persen dan PKS dengan 5,5 persen.
Dan setelah PSI ada Partai NasDem dengan 4,1 persen, Partai Demokrat 3,8 persen, PPP 2,4 persen, dan PAN dengan 1,6 persen.
Dalam Pemilu 2019 lalu, perolehan suara PKB 9,7 persen, PKS 8,2 persen, NasDem 9,1 persen, Demokrat 7,8 persen, PPP 4,3 persen, dan PAN 6,8 persen. Dari sini terlihat pasca Pemilu hanya PDIP dan PSI yang elektabilitasnya meningkat.
Kemudian di deretan papan bawah ada Perindo (0,9 persen), Berkarya (0,7 persen), Hanura (0,3 persen), PBB (0,2 persen), PKPI (0,1 persen), dan Garuda (0,1 persen). Dalam Pemilu 2019 perolehan suara Perindo 2,7 persen, Berkarya 2,1 persen, Hanura 1,5 persen, PBB 0,8 persen, PKPI 0,2 persen, dan Garuda 0,5 persen.
Sisanya masih ada 17,1 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab. Survei belum mencatat kemunculan partai baru seperti Gelora atau pecahan PAN kubu Amien Rais.
Tentunya, masih ada waktu empat tahun ke depan di mana elektabilitas partai politik bisa meningkat ataukah menurun.