“Ya harus mulai dari institusi pajaknya dong, supaya kepercayaan publik bangkit lagi. Itu cara yang paling efektif membangun kembali kredibilitas Direktorat Jenderal Pajak yang saat ini tercoreng gegara kasus penganiayaan oleh anak dari seorang pejabat pajak,” ujar Andre Vincent Wenas, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia merangkap juru bicara bidang ekonomi dalam keterangan persnya, Minggu, 26 Februari 2023.
Dugaan tentang skandal yang terjadi di Ditjen Pajak terungkap kembali lewat kasus penganiayaan anak seorang pengurus GP Ansor oleh anak seorang pejabat di Ditjen Pajak. Kasusnya heboh, diliput berbagai media.
“Lantaran kasusnya telah merembet ke dugaan kejahatan ekonomi, nalar publik tidak bisa memahami bagaimana seorang pegawai eselon bawah bisa punya harta segitu banyaknya. Apakah warisan? Atau dari sumber mana? Khan jadi memancing untuk diusut tuntas, dibongkar ke akar-akarnya. Ini semacam ‘blessing in disguise’ juga. Jadi indikasi-indikasi skandal kejahatan ekonomi seperti ini harus serius penanganannya,” kata Ketua merangkap jubir PSI itu lebih lanjut.
Jangan sampai kepercayaan publik rusak, “Kepercayaan publik yang dengan susah payah dibangun oleh mereka yang jujur serta bekerja keras melayani masyarakat harus dijaga, basmi semua mafia pajak di internal institusi. Ingat lho, awal 2023 ini secara makro kinerja ekonomi kita sudah menunjukkan tanda-tanda baik,” kata Andre.
Kinerja pendapatan negara cukup kuat, diimbangi disiplin belanja sesuai prioritas nasional. “Ini khan modal kuat buat menghadapi risiko global. Tahun lalu pendapatan pajak kita Rp 2.034,5 triliun atau 114% dari target Perpres 98/2022 sebesar Rp 1.784 triliun.
Sedangkan awal tahun ini (Januari 2023) realisasi pendapatan negara mencapai Rp 232,2 triliun (9,4% dari target) meningkat 48,1% (year on year), yang dari pajak Rp 162,23 triliun, tumbuh 48,6% year on year atau 9,44% dari target APBN 2023,” kata Ketua DPP PSI itu.
“Sementara, realisasi belanja negara mencapai Rp 141,4 triliun (4,6% dari pagu), artinya meningkat 11,2% (year on year), begitu khan menurut Kemenkeu barusan,” tambah Andre.
Beberapa indikasi yang menjanjikan menurut catatan Kemenkeu. APBN di awal tahun mencatat surplus sebesar Rp 90,8 triliun (0,43% terhadap PDB), lebih baik dari tahun lalu yang surplus Rp 29,6 triliun (0,15% terhadap PDB).
Neraca perdagangan pada Januari 2023 juga kembali mencatat surplus USD 3,87 miliar (Desember 2022 USD 3,96 miliar). Terutama didukung oleh peningkatan ekspor migas dan non migas (batubara). Dengan begitu tren surplus telah berlangsung selama 33 bulan berturut-turut.
“Dengan kinerja APBN kita yang positif ini, jangan sampai sisi pendapat sektor pajak dirusak oleh sementara oknum. Ternyata potensinya masih sangat besar. Kita harus tetap optimis perekonomian Indonesia masih akan terus membaik. APBN akan tetap jadi instrumen andal untuk melindungi perekonomian nasional dari berbagai risiko global,” demikian Andre menutup keterangannya