Banyaknya siswa sekolah yang belum genap berusia 17 tahun membawa kendaraan bermotor menjadi keprihatinan. Salah satunya dari partainya anak muda, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang berharap orang tua melarang anaknya yang belum SIM mengendarai kendaraan.
“Jangan biarkan masa depan anak kita direnggut oleh jalan,” kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam kicauannya di akun @AntoniRaja yang dikutip detikcom, Senin (13/7/2015).
Raja berharap ada revolusi mental di kepolisian untuk bisa mencegah anak-anak di bawah umur jadi pengendara ‘liar’. Lebih dari itu, revolusi mental dibutuhkan oleh para orang tua.
“Berhentilah bahagia melihat anak kita yang di bawah 17 tahun bisa nyetir. Sayangi diri kita, anak kita dan orang lain dengan #nodrivingunder17,” ujarnya.
“Niatkan: saya hanya bahagia dan gembira antar anak berusia 17 daftar kursus mengemudi dan daftar SIM ke kepolisian,” imbuh eks Ketum IPM ini.
Lebih jauh, Raja menyoroti prilaku berkendara pengendara Indonesia yang dinilainya kurang beradab. Banyak aturan yang dilanggar, banyak emosi yang ditumpahkan di jalan.
“Di jalan-jalan, di Jakarta terutama, kita menemukan bahwa kita adalah bangsa egois. Di jalan kita temukan bangsa kita sebagai bangsa pemarah. Di jalan kita temukan bangsa kita bangsa yang tidak peduli dengan hukum. #nodrivingunder17,” kritik Raja.