Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) sebagai forum tertinggi diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang berpihak pada kepentingan publik.
Harapan itu disampaikan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, yang juga turut hadir dalam pembukaan Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jatim, Sabtu malam (1/8).
“Saya setuju dengan pidato Kiai Said Aqil Siradj bahwa inti agama adalah akhlak, moral atau etika. Tentu moral yang dimaknai secara luas,” kata Grace dalam keterangan pers, Minggu.
Menurutnya, terkait akhlak bahwa dalam jangka waktu dekat dapat dipraktikkan seperti dalam pelaksanaan pilkada serentak, 9 Desember mendatang.
“Kami berharap dengan jaringan NU yang luas bisa mendorong pelaksanaan Pilkada yang bersih, dan NU bisa terlibat dalam pendidikan pemilih agar terpilih pemimpin yang berpihak pada rakyat,” ujar Grace.
Pembukaan Muktamar tersebut dihadiri ribuan peserta dengan beberapa memakai kostum khas Nahdiyin. Berjas tapi bersarung. Berkemeja batik tapi bersarung. Apapun atasannya, bawahnya bersarung.
Perhelatan akbar lima tahun sekali ini, dibuka secara resmi Presiden Jokowi.
Ketika ditanya apa pentingnya acara ini bagi Grace dan PSI, Grace menjawab, “Saya merasa ingin hadir di acara ini karena NU adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia”.
Grace juga melihat banyak gagasan NU yang sejalan dengan PSI. “Kami mendukung NU akan gagasannya tentang moderasi, toleransi, rekonsiliasi, dan menjaga kebhinekaan. Inilah antara lain yg menjadi pondasi kebangsaan kita,” pungkasnya.