Muda, Cantik, dan (Coba) Bermain Politik

Suasana kafe Fiddleheads di Street Gallery Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, sore itu berbeda dari biasanya. Sebuah layar sudah siap untuk memutar tayangan melalui proyektor. Menu buka puasa dengan berbagai sajian sudah disiapkan. Sejumlah tuan rumah ramai menyambut tamu yang mulai berdatangan.

Selasa (23/6) sore itu, sejumlah orang memenuhi undangan dari partai politik baru yang menamakan diri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan komunitas Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI). Mereka menggelar acara Kafe Solidaritas dengan mengundang sejumlah tokoh lembaga swadaya masyarakat, komunitas, dan sejumlah selebritas dunia maya alias netizen.    

Sepertinya kemacetan Jakarta menunda acara yang diagendakan pukul 16.30-17.00 itu. Baru beberapa orang saja berdatangan dan mengisi meja yang tersedia di kafe tersebut. Mereka yang datang umumnya anak muda. Acara baru dibuka menjelang buka puasa. Itu pun sekadar ucapan selamat datang dan acara baru dimulai selepas berbuka puasa.

Rupanya acara yang bertagar #ManaSolidaritasmu di media sosial itu merupakan kolaborasi antara PSI dan ACMI. Menurut Ketua ACMI Santhi Serad, komunitasnya menyambut baik siapa saja yang berniat untuk mengenalkan ragam kuliner Indonesia. Kebetulan acaranya saat buka puasa bersama. Di antara mereka hadir Rahung Nasution alias Chef Rahung yang lengkap dengan hiasan tato di wajah dan badannya.

“Kami ingin mendapatkan masukan dari teman-teman komunitas yang hadir,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie.

Pengumuman

Selain woro-woro (pengumuman) soal kenapa PSI harus hadir di Indonesia oleh Grace, Chef Rahung, antara lain, sedikit mengenalkan kuliner Toraja yang menggunakan bumbu pamarasan atau keluwek dalam bahasa Jawa. Tidak lupa hadirin disuguhi sedikit sajian menu dengan resep khusus itu dan dimintai komentarnya.

“Partai kami dijamin terdiri atas anak-anak muda. Usia pengurus paling tua 37 tahun atau 40 tahun,” kata Grace, mantan presenter SCTV, ANTV, dan TVOne.

Sebanyak tujuh dari sembilan orang yang duduk sebagai pengurus DPP PSI adalah perempuan. Selain Grace, bergabung juga di parpol baru itu Isyana Bagoes Oka yang selama ini dikenal sebagai presenter RCTI. “Kami bukan partai daur ulang. Semuanya orang-orang baru dan anak muda,” kata Grace yang sore itu bergaun merah sewarna dengan Isyana. Boleh jadi, merah adalah warna partainya.

Melihat tayangan videonya, obrolan, buku yang dibagikan, dan situs internet yang mereka bikin, PSI rupanya bermimpi untuk menghadirkan yang baru.

Soal hal yang berlaku saat ini bahwa parpol membutuhkan tokoh yang bisa menjadi panutan sehingga akan banyak pengikutnya, tidak demikian dengan PSI.

“Tidak akan ada figur besar atau tokoh utama di PSI,” kata Grace. Mereka lebih percaya pada kesetaraan dan solidaritas. “Kami kendaraan baru dengan spirit baru untuk Indonesia baru,” katanya.

“Jadi, bisa saja nanti Kang Emil, Pak Ahok, atau Bu Risma menggunakan kendaraan kami,” kata Grace merujuk Wali Kota Bandung, Gubernur DKI Jakarta, dan Wali Kota Surabaya.

Semoga enggak mogok di tengah jalan, ya!

(Agus Hermawan)

Recommended Posts