Harapan agar Indonesia menjadi lebih baik tidak akan tercapai tanpa partisipasi aktif dari publik. Kesadaran itu membuat sejumlah perempuan memutuskan terjun ke dunia politik.
”Kalau ingin perubahan dalam politik, tidak ada cara selain ikut terjun ke dalamnya. Keputusan itu pun memerlukan pertimbangan yang matang karena ada pengorbanannya,” kata Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).
Hingga 28 Februari mendatang, PSI membuka gelombang kedua pendaftaran untuk menjadi bakal calon legislatif (caleg) dari partai itu. Ada tiga tahap seleksi, yaitu seleksi administratif, wawancara, dan sosialisasi untuk menjadi bakal caleg dari partai itu. Dalam tahap wawancara, bakal caleg harus mempresentasikan visi dan misinya sebagai wakil rakyat. Di tahap sosialisasi, bakal caleg harus mengumpulkan 100 dukungan dan 100 video testimoni pendukung mereka yang diunggah di media sosial.
Sejumlah perempuan memutuskan untuk mendaftar menjadi bakal caleg dari partai itu. Mereka antara lain pengusaha sepatu wanita Niluh Djelantik, pengusaha mebel Susy Rizky, dan arsitek Milly Ratudian Purbasari. Selain harus meninggalkan karier cemerlang mereka, keputusan untuk terjun ke politik ini membuat para perempuan harus mempersiapkan diri menghadapi dunia politik yang kadang tak terduga.
Niluh menyatakan telah melakukan persiapan itu sejak 2014. ”Aku siapkan sistem administrasi dan manajemen kami perlahan-lahan agar, saat aku exit nanti, mereka (karyawan) tidak kaget,” katanya.
Sementara itu, Milly berencana untuk mengundurkan diri dari perusahaannya pada bulan ini agar bisa mempersiapkan dirinya menjadi wakil rakyat. Dalam aktivitas kerjanya sehari-hari di bidang arsitektur, Milly sering menyaksikan perilaku korupsi. ”Memperoleh izin bangunan sangat susah. Ujung-ujungnya, mereka minta diberikan amplop,” kata ibu satu anak ini.
Di sisi lain, Susy, yang memperkenalkan diri sebagai pedagang jati di Bekasi, ingin membela pengusaha kelas menengah ke bawah. Menurut dia, penting bagi masyarakat untuk mudah mendapatkan informasi terkait permodalan.
Koordinator Media Sosial DPP PSI Halimah mengatakan, bakal caleg itu akan dinyatakan lolos seleksi jika memiliki nilai-nilai yang relevan dengan nilai PSI, yaitu antikorupsi dan anti-intoleransi. (DD07)
Sumber: Harian Kompas, 8 Februari 2018