Politikus dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Tsamara Amany, mengaku geram dengan praktik mahar dalam dunia politik. Melalui PSI, politikus 21 tahun ini berusaha menghapuskan sistem mahar untuk menjadi pejabat daerah.
“Mahar itu akar korupsi di negeri ini. Makanya, kita tidak ada sistem mahar karena akan merusak segalanya,” kata Tsamara di Pasteur, Bandung, Jawa Barat, Rabu 4 Oktober 2017.
Tsamara memastikan, anggota PSI yang ingin maju menjadi calon legialatif pada pileg 2019 tidak akan dipungut biaya alias gratis. Hal ini sebagai langkah nyata menghilangkan praktik mahar di dunia politik.
“Di PSI, orang mau nyaleg itu gratis, enggak bayar apa pun. Kita juga tranaparan,” ungkap Tsamara.
Menurut Tsmara, trasnparasi PSI telah dibuktikan saat Pilkada DKI Jakarta. Bahkan, anggota PSI harus mengeluarkan uang atau menggalang dana untuk memberikan kontribusi bagi para calon yang hendak maju di pesta demokrasi.
“Kita bikin patungan, kita ngamen ke sana ke sini mengumpulkan uang dari publik dengan berbagai cara dan dalam sehari saja terkumpul Rp400 juta,” beber Tsamara.