Mari Elka Pangestu: PSI Harus Konsisten Anti Korupsi dan Anti Intoleransi

Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu angkat bicara terkait hasil survei Cyrus Network. Lembaga survei tersebut memprediksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak akan dipilih di masa depan meski telah lolos sebagai partai peserta Pemilu Serentak 2019.

Berdasarkan hasil survei, PSI hanya mendapatkan suara publik sebesar 3,9 persen, kalah jauh dari PDI Perjuangan dengan angka 23,3 persen.

1. Sepak terjang PSI masih percobaan, masih ada waktu setahun untuk pembenahan

“Kalau menurut saya ini masih percobaan awal dan waktu masih berjalan. Kita masih punya setahun sebelum hari H dan diharapkan PSI punya niat untuk menggunakan berbagai macam cara untuk bisa meningkatkan awareness dari millenial mengenai partai ini,” ujar Elka kepada IDN Times usai serangkaian tes wawancara bakal calon anggota legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kantor DPP PSI, Jakarta, Minggu (22/4).

Elka adalah salah satu panelis independen dalam penyelenggaraan seleksi bakal calon anggota legislatif tersebut. Menurut Elka, generasi millenial agak susah dibaca. Dia berpandangan bahwa millenial belum berpikir untuk memilih.

“Saya belum melihat hasilnya Cyrus Network, tetapi hasil-hasil lain menunjukkan bahwa tingkat belum menentukan pilihan paling tinggi ada pada millenial. Mereka masih belum memilih, tetapi lebih melihat perkembangan terkini, misalnya bagaimana kesejahteraan masyarakat, lingkungan hidup, dan hal-hal bersinggungan dengan isu sosial lainnya,” kata Elka.

Untuk mencuri perhatian millenial agar lebih mengenal PSI, lanjut Elka, PSI harus konsisten terhadap dua fokus kerja mereka, yaitu anti korupsi dan anti intoleransi.

“Dua hal itu adalah hal pokok yang juga menjadi kepedulian para millenial. Masa depan Indonesia itu ada di tangan anak muda. PSI harus menggunakan cara-cara zaman now untuk bisa meraih awareness para millenial. Ini terus berproses,” kata Elka.

3. Kader PSI bisa mulai berkarya di tingkat daerah

Jika berkaca pada partai baru yang lain, kata Elka, kader PSI tidak harus ada di DPR. Mereka bisa mulai menunjukkan kinerjanya di daerah melalui DPRD.

“Ini kan membangun pengalaman, karena banyak sekali orang yang mendaftar (bakal calon legislatif PSI) belum punya pengalaman. Kalau mereka bisa masuk di level daerah, sebenarnya itu proses pelatihan yang baik untuk bisa ke nasional,” ujarnya.

Sumber

Recommended Posts