Liando: Mekanisme Uji Terbuka PSI Layak Jadi Contoh Parpol

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar uji kelayakan dan kompetensi secara terbuka untuk para bakal calon legislatifnya dengan menghadirkan 11 juri independen yang berkompeten dan memiliki rekam jejak baik.
Para juri independen dihadirkan PSI untuk memastikan caleg yang terpilih nantinya benar-benar berintegritas, rekam jejak baik, anti korupsi, memiliki sikap negarawan dan berkompeten.
Akademisi FISIPOL Unsrat Dr. Ferry Liando memberikan apresiasi terhadap kebijakan yang dilakukan PSI.
“Ini terobosan luar biasa yang perlu di apresiasi. Mekanisme ini bukan hanya menguntungkan PSI dengan menggunakan logika politik yang benar dalam melakukan rekrutmen caleg namun juga merupakan bentuk pendidikan politik bagi masyarkat,” ujar Liando.
Menurutnya, mekanisme seperti yang dilakukan PSI dapat menjadi tradisi yang baik dan patut dicontoh partai politik lain.
“Mekanisme ini harusnya menjadi tradisi yang patut dicontoh oleh parpol lain. Sebab calon yang akan diusung parpol jika kelak terpilih mereka akan menjadi pejabat publik, representasi kedaulatan rakyat. Mereka akan berbicara, dan bertindak memutuskan atas nama rakyat. Calon-calon ini bukan hanya sekedar dipercaya publik tapi juga perlu diketahui kemampuan dan konpetensinya. Di DPR mereka akan beredebat, lobi-lobi dan  diplomasi. Sehingga parpol perlu mempersiapkan calon yang punya kemampuan itu. Nah sekarang PSI  telah memberikan contoh yang benar. Tinggal menjadi tantangan bagi parpol lain apakah akan meniru model seperti ini atau tetap mempertahankan cara-cara pragmatis. Kebanyakan parpol cenderung melakukan pendekatan like And dislike. Ada yang tidak menggunakan cara itu tapi menggunakan cara lain yaitu mahar. Mekanisme PSI ini tentu menutup ruang gerak like and dislike atau mahar dalam penentuan caleg,” jelas dia.
Ketua DPW PSI Sulawesi Utara, Melky Pangemanan mengatakan, uji kelayakan ini merupakan terobosan baru dalam dalam perpolitikan Indonesia, tujuannya agar bisa menyaring dan menghasilkan orang-orang baik dan berkompeten untuk mengisi lembaga legislatif.
“PSI ingin membuat terobosan baru dengan  menjalankan proses rekrutmen secara terbuka, agar masyarakat dapat ikut menilai dan mengawasi. PSI ingin menghadirkan orang-orang baik untuk masuk ke lembaga legislatif,” tukas Melky.
“Hasil seleksi nantinya akan diumumkan ke publik. Publik bisa memberi masukan serta kritik pada nama-nama tersebut. Cara yang kredibel dan transparan ini kami harap dapat menarik putra-putri terbaik bangsa untuk berani mencalonkan diri dan berbuat bagi kepentingan bangsa,” ujar Melky.
11 juri independen yang akan menguji 90 bakal calon anggota legislatif PSI dalam dua hari ini. Para juri itu adalah:
1. Mari Elka Pangestu, Mantan Menteri Perdagangan
2. Moh. Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi
3. Bibit Samad Rianto, Mantan Wakil Ketua KPK
4. Tuti Hadiputranto, Advokat Senior
5. Hamdi Muluk, Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia
6. Djayadi Hanan, Pakar Politik
7. Wishnutama, Entrepreneur Muda
8. Zainal Arifin Mochtar, Tokoh Anti Korupsi
9. Neng Dara Affiah, Aktivis dan Mantan Komisioner Komnas Perempuan
10. Sri Budi Eko Wardani, Dosen Politik Universitas Indonesia
11. Henny Supolo, Aktivis Pendidikan
(frl/bk-2)

Recommended Posts