Lawan Covid-19, PSI Jabar Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Ruang Publik

KESATUCO. Korban yang terpapar Covid-19 kian bertambah setiap harinya, tak terkecuali di Jawa Barat. Data terakhir pada Rabu 15 April 2020, perkembangan Covid-19 di provinsi dengan penduduk 50 juta jiwa ini, tercatat sebanyak 540 orang, meninggal 52 orang, dan sembuh 23 orang.

Menyikapi perkembangan tersebut, DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jawa Barat terus menggelar rangkaian Kerja Solidaritas Bersama (KSB) kader-kader PSI dengan semakin mengintensifkan gotong royong melawan Covid-19.

Selain membagikan masker dan sembako buat para pekerja informal, rangkaian KSB tersebut juga diisi dengan kegiatan penyemprotan disinfektan di berbagai sarana publik. Hari ini penyemprotan zat antivirus tersebut dilakukan di lingkungan warga Cigadung Selatan dan Sadang Serang, Kota Bandung.

“Hari ini kami penyemprot disinfektan di pemukiman warga Cigadung, masjid Al Muslim, TK Islam Terpadu, serta pasar dan terminal pasar Sadang Serang,” tutur Grandy selaku kordinator kegiatan, Rabu (20/04/2020).

Penyemprotan cairan disinfektan tersebut ditujukan ke benda-benda yang biasa disentuh warga seperti gagang pintu rumah, pagar, teras, stang motor, pintu angkutan kota, dan lain-lain. Upaya ini sekaligus menunjukkan pentingnya melakukan sterilisasi di musim pandemi ini.

 

Grandy menambahkan, semua kader PSI saat ini bergerak turun ke masyarakat menindaklanjuti 10 arahan ketua DPW PSI Jawa Barat, Furqan AMC, untuk seluruh pengurus DPW, DPD dan kader-kader PSI Jawa Barat.

10 arahan terkait pencegahan Covid-19 tersebut sebagai berikut:

1. Jaga kesehatan.

2. Disiplin “Physical Distancing”

3. Kalau tidak ada hal yang mendesak/memaksa, tetap “di rumah aja”

4. Jangan mudik

5. Sebisa mungkin terlibat Kerja Solidaritas Bersama (KSB) dalam menghadapi Covid-19 di daerah/wilayah masing-masing

6. Aktivasi tim lapangan bagi yang siap dan memungkinkan dengan SOP yang ketat

7. Gerakan solidaritas bagi pekerja Informal yang terdampak agar bisa diprioritaskan

8. Monitor terus perkembangam situasi dan arahan/kebijakan pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kota

9. Catat situasi mikro/detil di lingkungan rumah masing-masing (RT / RW / Komplek / Kelurahan / Kecamatan)

10. Terlibat gotong royong publikasi setiap materi yang dirilis di media maupun medsos partai.

Recommended Posts