Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyesalkan berlangsungnya Laga Fun Match di Stadion Madya Senayan yang melibatkan Ketua Umum PSSI dan Presiden FIFA.
” Laga tersebut tidak bisa dimengerti urgensinya. Pertandingan lucu-lucuan ini, tidak jelas digelar untuk apa. Sungguh konyol dan digelar di waktu yang tidak seharusnya, sangat terkesan tidak menghormati korban Tragedi Kanjuruhan,” kata Juru Bicara DPP PSI, Nanang Priyo Utomo, dalam keterangan tertulis, Kamis 20 Oktober 2022.
FIIFA, terlebih PSSI, tidak pantas terlibat dalam acara tersebut mengingat kunjungan Presiden FIFA ke Indonesia kali ini tidak lepas dari terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang merenggut lebih dari 100 nyawa. .
“Pekerjaan rumah PSSI untuk merevolusi Sepakbola Indonesia, utamanya pengelolaan Liga Indonesia, masih sangat berat. Liga Indonesia masih diwarnai banyak preseden mulai dari match fixing, ketidakprofesionalan wasi, hingga kekerasan di dalam dan dil uar lapangan. Sungguh tidak pantas menunjukkan ekspresi kegembiraan di saat Tragedi Kanjuruhan masih diusut dan di tengah buruknya Liga Indonesia,” lanjut Nanang.
Ia mengingatkan, kualitas Liga Indonesia masih sangat rendah. Liga Indonesia masih berada di peringkat ke 25 di Asia. Peringkat ini jauh di bawah Liga Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Bahkan juara Liga Indonesia, Bali United, harus mengalami kekalahan telak dari juara Liga Kamboja.
“Prestasi memalukan ini menuntut kerja serius dari PSSI dan tidak seharusnya PSSI menggelar acara-acara tidak berbobot. FIFA dan PSSI hendaknya fokus pada substansi perbaikan persepakbolaan di Indonesia,” ujar Nanang.
Kunjungan FIFA seharusnya dimanfaatkan secara maksimal untuk evaluasi dan perencanaan aksi perbaikan standar Liga Indonesia dan tidak dihabiskan untuk hal-hal yang tidak perlu