Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mendukung usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR. Bagi PSI, keputusan itu menunjukan semakin mandirinya pilihan politik Presiden Jokowi di tengah tekanan partai politik.
“Terlihat sekali Pak Jokowi semakin bebas dari tekanan politik. Ini juga momentum baik bagi pemerintah untuk meneruskan reformasi kepolisian yang berjalan lambat akhir-akhir ini,” ujar Grace dalam pernyataan tertulisnya kepada detikcom, Kamis (16/6/2016).
Menurut Grace, Komjen Tito adalah pilihan terbaik pada saat ini. “Komjen Tito sosok yang mumpuni, memiliki kapasitas, berprestasi, muda, dan tangguh. Sangat layak menjadi Kapolri. Beliau juga merupakan sosok pemimpin muda yang baik di negeri ini,” ujarnya.
“Karena prestasi dan integritas Komjen Tito, beliau mampu menyalip jenderal bintang tiga lain. Padahal usianya baru 51 tahun, beberapa tahun lebih muda dibandingkan jenderal bintang tiga lainnya dalam bursa calon Kapolri,” imbuh Grace.
PSI menilai sepak terjang Tito luar biasa. Tito berhasil menangkap teroris Azahari Husin, menangkap puluhan DPO konflik Poso, pernah menjadi Kapolda Metro Jaya, dan sekarang Kepala BNPT. Tito juga merupakan lulusan terbaik di Akpol dan banyak memperoleh penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada tahun 2006, ketika masih berprofesi sebagai jurnalis di sebuah televisi swasta, Grace mendapat penugasan meliput konflik horizontal di Poso. Ketika itu situasi Poso sangat mencekam. Tidak hanya warga, aparat pemerintah yang bertugas pun senantiasa berada dalam suasana tegang dan waspada.
“Ketika saya tiba di Poso, Tibo Cs belum lama dieksekusi. Suasana sangat tegang karena eksekusi menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Kemudian ada insiden pembunuhan dua nelayan Masamba, yang dikaitkan dengan peristiwa itu. Di situlah awalnya saya bertemu dengan Bang Tito dan menyaksikan secara langsung sepak terjangnya,” tutur Grace.
Konflik Poso disebut rumit dan perlu penanganan yang cermat. Tidak hanya merampas keamanan warga, para pelaku teror telah merusak tatanan kehidupan dan perekonomian warga.
Pelaku pembunuhan terhadap dua nelayan Masamba tersebut ternyata belasan pemuda yang berasal dari sebuah desa. Komjen Tito Karnavian memimpin langsung penangkapan terhadap para pelaku.
“Saat itu sudah lewat tengah malam, kondisi gelap gulita hanya diterangi cahaya bulan. Penangkapan harus dilakukan dengan cepat. Salah sedikit, bisa-bisa aparat yang jadi korban. Dalam hitungan menit, operasi selesai dilakukan. Syukurlah, semuanya berjalan lancar. Tapi tugas bang Tito tidak selesai disitu, ia juga memediasi warga agar peristiwa tersebut tidak meluas dan malah memicu konflik baru,” tutur Grace melanjutkan cerita soal sepak terjang Tito.
“Saya yakin, suara solidaritas publik sangat positif dan mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi memilih Komjen Pol Tito sebagai Kapolri. Selamat Pak Tito, PSI mendukung dan berharap Kapolri baru kelak serius berantas korupsi, intoleransi dan kekerasan terhadap Perempuan,” pungkasnya.