Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie mengatakan, bahwa partai yang dibesutnya itu merupakan partai baru yang akan berkontestasi di pemilu 2019 pada pemilihan legislatif (pileg), mulai tingkat DPRD kota/kabupaten, propinsi hingga DPR RI.
Meski partai baru, Grace Natalie menegaskan bahwa partainya itu ingin membangun politik yang baik.
“Saya dulu menjadi wartawan dan sering meliput berbagai kegiatan politik dan saya melihat politik yang baik itu masih miskin. Kenapa saya katakan seperti itu, karena saya melihat politik itu banyak sandiwara dan tak sedikit yang tersangkut kasus korupsi. Untuk itu, kami ingin membangun politik yang baik dan yang mendaftar pileg 2019 seratus persen bersih dari kasus korupsi,” kata wanita yang pernah jadi wartawati televisi swasta tersebut, di Joglo Keadilan, Parakan Salak, Jumat, 20 Juli 2018.
Wanita cantik yang akan maju di Pileg 2019 dapil Jakarta Utara dan Barat untuk DPR RI itu menjelaskan, untuk pileg nanti pihaknya mendaftarkan sebanyak 575 bacaleg dari PSI dan rata-rata diisi oleh kaum muda atau di bawah usia 45 tahun.
“Kami PSI punya peraturan, artinya bagi siapa saja yang mendaftarkan diri untuk nyaleg, si caleg tersebut harus mengikutinya, salah satunya pelaporan publik. Jadi, untuk usianya tidak masalah diatas 45 tahun, yang penting mekanisme kerjanya harus dipertanggung jawabkan untuk publik dan mau mengikuti mekanisme penilian. Kalau dia (caleg) buruk bisa di berhentikan,” jelasnya.
Disinggung soal penerimaan mantan kader dari partai lain, kata Grace, tentunya PSI melakukan proses yang cukup lama dengan cara mengobrol dengan orang tersebut dan disesuaikan visi misi partai.
“Jadi, kita samakan dulu persepsinya, apakah sesuai dengan visi misi partai. Jika sesuai, ya kita terima. Tapi, kader yang pindahan dari partai lain untuk DPR RI cuma sedikit sih, cuma dua orang,” pungkasnya.