Proyek peningkatan Jalan di wilayah Nusa Loka BSD Tangerang Selatan yakni Jalan Ambon, Batam dan Sumatera oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Tangerang Selatan di protes warga sekitar dan pedagang di Ruko Cordoba.
Proyek yang dikerjakan oleh CV. Anugrah Abadi tersebut bernilai Rp 10 milyar, sesuai data yang diambil dari Website LPSE Kota Tangerang Selatan.
Ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangerang Selatan, Alexander Prabu datang langsung ke lokasi pembangunan untuk melakukan pengecekan serta memediasikan di karenakan adanya keluhan warga sekitar terkait pelaksanaan proyek peningkatan jalan. Sabtu (6/8/2022) kemarin.
“Ada pembangunan betonisasi di jalan Batam, Ambon dan Sumatra Nusa Loka, itu kan panjang dan berdampak kepada masyarakat dan pedagang jadi mereka mengeluh ke saya,” ungkap Alexander Prabu
Anggota DPRD Tangsel dari Komisi 4, juga menyampaikan bahwa tujuannya ke sana untuk menanggapi laporan masyarakat dan memediasikan dengan cara mengumpulkan semua pihak yang terkait, mulai dari Kelurahan, Babinsa, Ketua RT dan RW, Pelaku usaha yang terdampak serta dari Pihak Pelaksana Proyek. Jelasnya.
Setelah proses mediasi, Alexander Prabu mengatakan, “Pelaksanaan proyek peningkatan jalan ini sangat disayangkan kurangnya sosialisasi ke masyarakat sebelumnya, dari kelurahan hanya ditembuskan saja sehingga ketika pelaksanaan semua pihak kaget dan mempertanyakan karena pelaksanaan proyek ini akan mengganggu banyak pihak nantinya. Ini kan menjadi tidak benar.”
Pada intinya pembangunan ini dimaksudkan untuk pembangunan jalan dan mensejahterakan rakyat. Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi terlebih dahulu baik dari dinas terkait maupun dari pelaksana proyek kepada Kelurahan, RW dan RT untuk meminimalisir dampak yang dapat merugikan masyarakat.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Paguyuban Ruko Cordoba Herman Hamid menjelaskan bahwa pertemuan tadi belum menghasilkan titik temu yang jelas, karena pihak kontraktor bilang hanya membangun saja bukan merusak dan juga yang mewakili dari pihak kontraktor bukan orang kompeten, bukan pimpinan proyek, hanya pengawas yang ditunjuk untuk proyek ini.
Herman juga menambahkan bahwa Pihak Kontraktor telah salah dalam memulai pengerjaan dan terkesan asal-asalan, karena pengecoran itu seharusnya di mulai dari Jalan Ambon, Jalan Batam terus berakhir di sini Jalan Sumatra, sesuai dengan spanduk yang ada di jalan. Tetapi ini tiba-tiba di mulai dari Jalan Sumatera, sedangkan informasi dari Pak RW bukan berawal di sini.
“Jalan Sumatra ini tepatnya di depan Ruko Cordoba banyak sekali Pelaku usaha yang terkena dampak dari pelaksanaan proyek ini, yakni dampak penurunan omset yang sangat drastis dan mereka para pedagang mengancam tidak akan membayar IPL. Jelas ini akan memberatkan kami dari paguyubam untuk perawatan ruko dan membayar security yang menjaga Ruko Cordoba,” ungkap Herman.
Sementara itu, ketika Elianto pedagang mie ayam dan Friska karyawan kafe di Ruko Cordoba ketika di minta tanggapannya menjelaskan, Pelaksanaan proyek jalan ini jelas merugikan kami pedagang dan pelaku usaha selama ini di sini. Omset turun drastis, di mana biasanya sehari bisa 30 pelanggan sedangkan ini hanya 5 karena tidak ada orang atau pelanggan yang datang dikarenakan tidak ada tempat parkir.
“Pelaksanaan proyek ini akan berlangsung selama 6 bulan dan jelas ini akan sangat berpengaruh sekali da kami serta akan jadi beban bagi kami para pedang dan pelaku usaha di sini,” kata seorang pedagang.
Sumber: https://suaralintasindonesia.com/2022/08/08/ketua-fraksi-psi-dprd-tangerang-selatan-sayangkan-proyek-peningkatan-jalan-di-wilayah-nusa-loka-bsd-tanpa-sosialisasi-dulu-pada-masyarakat-sekitar/