Kebaruan Jadi Nilai Tambah PSI

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menghadirkan pilihan segar untuk pemilih dengan menawarkan kader usia relatif muda. Peneliti Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic dan International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengatakan tawaran itu menjadi nilai tambah PSI sebagai partai pendatang baru.

“Kebaruan ini menjadi nilai tambah PSI,” kata Arya di Kantor CSIS, Jalan Tanah Abang 3, Jakarta Pusat, Selasa 12 September 2017.

Namun, kebaruan tersebut tak melulu berjalan mulus. Arya menilai minimnya pengalaman politik kader PSI menjadi tantangan tersendiri. Karena, pertarungan politik nasional cukup keras.

Arya mencontohkan mereka yang menjabat sebagai ketua DPP sebuah partai politik memiliki latar belakang aktivis dan aktif di organisasi sayap partai. Mereka merupakan sosok yang aktif dalam menggerakkan massa.

“Hal ini juga harus mereka (PSI) pikirkan untuk mengelola pembaruan ini,” kata Arya.

Belum lagi, dilihat dari struktur pemilih Indonesia, hanya 30 persen yang terkoneksi dengan internet, berpendidikan, dan ekonomi lebih baik. Sedangkan mayoritas pemilih Indonesia berada di perdesaan dan memiliki pendidikan serta ekonomi rendah.

“Ini tantangan serius buat PSI, mungkin infiltrasi teknologi sudah 70 persen, tapi sebagai partai baru dan hadir dengan inovasi baru memang tidak mudah, harus kita apresiasi,” kata Arya.(UWA)

Sumber

Recommended Posts