Catatan Bro Raja Juli Antoni, Sekjen PSI
Hari ini, 18 Juli 2016, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) telah resmi mendaftar sebagai partai politik ke Kementerian Hukum dan HAM. Saya bersama Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Grace Natalie, dan Ketua DPP PSI, Isyana Bagoes Oka beserta dewan pengurus pusat lainnya, diterima langsung oleh Direktur Tata Negara sekaligus Ketua Penerimaan Pendaftaran Partai Politik, Tehna Bana Sitepu dan Kasubdit Partai Politik, Baroto.
Seperti diketahui, secara teknis, ada dua agenda besar dalam tahapan verifikasi partai politik. Pertama, verifikasi administratif yaitu terkait dokumen yang disampaikan oleh partai politik. Kedua, verifikasi faktual yaitu melakukan survei langsung ke kantor DPP, DPD tingkat 1 dan tingkat 2 serta tingkat kecamatan. Nantinya hasil verifikasi dari Kemenkumham akan dikirimkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meloloskan partai yang akan berlaga di Pemilu 2019.
Nah, kedatangan PSI hari ini, diterima dan diapresiasi dengan baik oleh Ketua Penerimaan Pendaftaran Partai Politik, Tehna Bana Sitepu. Dia sangat mengapresiasi kedatangan PSI dan siap memeriksa 43 kontainer yang berisi syarat administrasi partai yang diantar PSI berdasarkan kriteria peraturan.
PSI sungguh mengapresiasi kinerja panitia penerimaan pendaftaran partai politik, Kemenkumham. Panitia penerimaan pendaftaran sangat baik dan profesional. Kerap kami datang berkonsultasi dan mereka melayani dengan baik, profesional, dan terbuka.
PSI datang mendaftar ke Kemenkumham lengkap dengan segala pesyaratan administratif, bahkan melebihi syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang. Tumpukan dokumen yang sudah diantarkan ke Kemenkumham bukanlah sekadar tumpukan kertas adminstratif semata. PSI membawa harapan anak muda dari Sabang sampai Merauke untuk menciptakan sebuah tatatan politik baru yang berpihak kepada masa depan orang-orang muda di Indonesia.
PSI optimis maju di pentas politik karena menawarkan hal baru. PSI didirikan bukan karena kekecewaan atau daur ulang partai politik lama. PSI sungguh benar-benar baru. Kebaruan PSI ditunjukkan dalam syarat kepengurusan. Pengurus partai politik ini adalah orang yang tak terlibat menjadi pengurus partai politik sebelumnya. Jadi, kalau publik melihat elitisme politik, yang disebut oligarki dan politik dinasti, PSI mengatakan, kami bebas dari semua itu!
Selain itu, kebaruan kami adalah patokan usia pengurus maksimal berusia 45 tahun. Dan, aktivis PSI rata-rata berusia muda, 25-35 tahun. Inilah bagian dari cara kami memahami kritik publik terhadap partai politik, karena selama ini partai politik cenderung tidak menghadirkan dan tak memajukan orang-orang muda. Kekuasaannya hanya tersirkulasi pada orang-orang tua saja, tidak banyak melibatkan orang-orang muda.
Pada Pemilu 2019, mohon do’a dan dukungan seluruh rakyat Indonesia, kami siap berlaga untuk kemajuan Indonesia.