Salah satu faktor yang dapat menentukan keadaan dan nasib suatu bangsa pada masa yang akan datang ialah kualitas sumber daya manusia (SDM) dari bangsa itu sendiri. Pembicaraan mengenai kualitas SDM selalu menarik karena sering kali merupakan permasalahan yang dihadapi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Berbicara tentang SDM yang baik, sebenarnya ada banyak hal yang bisa mempengaruhi hal itu untuk mencapai indikator kata baik itu. Alasannya, sumber daya manusia yang baik bukan hanya tentang penguasaan ilmu pengetahuan. Jika dibawa ke dalam lingkup kehidupan bernegara, SDM juga berkaitan dengan partisipasi warga negara dalam isu atau permasalahan yang berkaitan dengan masalah politik.
Di negara demokrasi, partisipasi politik warga negara merupakan bentuk aktualisasi dari konsep negara demokrasi yang bertujuan untuk mendorong penguatan demokrasi sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, seperti keterbukaan dan kebebasan. Sebagaimana hakikatnya, politik, menurut Profesor Miriam Budiardjo, adalah bermacam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan dan pelaksanaan dari tujuan tersebut.
Namun, fenomena yang terjadi di tingkat masyarakat sekarang ini pembicaraan mengenai politik masih saja menjadi hal yang dianggap tabu untuk dibahas. Sebagian besar warga negara enggan untuk terlibat dalam hal-hal yang bersifat politik sebab skeptisisme: bahwa politik selalu saja hal yang buruk. Padahal, jika dipelajari lebih dalam lagi, politik tidaklah selalu tentang hal-hal yang buruk seperti apa yang dipikirkan oleh masyarakat kebanyakan.
Memang benar bahwa berbicara tentang politik, apalagi tentang pemikiran anak-anak muda tentang politik, selalu saja menjadi hal yang sangat menarik. Jika kita tarik kepada sebuah pertanyaan, kira-kira apa yang ada di pikiran anak-anak muda jika mendengar kata politik? Penulis yakin bahwa jawaban kita pasti sama, yaitu politik erat kaitannya dengan soal berebut kekuasaan, kolot, pembicaraan orang tua, kebohongan publik, dan bermuara pada korupsi.
Mengapa pemikiran-pemikiran seperti itu selalu menghantui anak-anak muda ketika berbicara tentang politik? Jawabannya ialah karena praktik yang terjadi di negara kita kebanyakan seperti itu. Dunia politik untuk sebagian anak muda hanyalah dunia yang kelam, tempat para monster politik saling memangsa satu sama lain, termasuk memangsa rakyatnya sendiri. Intinya, politik jauh dari kata ideal sebagaimana tujuan aslinya, yaitu untuk memperjuangkan kebaikan bersama, keadilan, kesejahteraan, dan kebebasan.
Fenomena yang seperti itu seharusnya menjadi tamparan bagi para pelaku politik dalam negeri. Bagaimanapun juga, posisi anak-anak muda dalam ranah perpolitikan dalam negeri juga berpengaruh karena jumlahnya yang tidak sedikit. Oleh karenanya, anak-anak muda juga harus diberi ruang yang cukup untuk memberikan sumbangsih pemikiran mereka dalam dunia politik, khususnya dalam kancah politik nasional.
Menjawab tentang rendahnya tingkat kepekaan generasi muda tentang dunia perpolitikan tanah air, sekarang tidak sedikit anak-anak muda di Indonesia yang mencoba masuk ke ranah politik dengan pemikiran dan ide-ide yang lebih relevan dengan perkembangan zaman. Upaya yang telah mereka mulai lakukan hendaknya juga menjadi lecutan semangat bagi anak muda yang lain untuk mulai peduli dengan ranah politik demi mewujudkan dunia perpolitikan tanah air yang dapat mewakili seluruh tingkatan umur, khususnya bagi anak-anak muda.
Langkah konkret untuk melecut tingkat partisipasi anak muda Indonesia untuk terjun langsung ke dunia politik baru-baru ini dimulai oleh sosok anak muda bernama Kaesang Pangarep. Kaesang yang dikenal sebagai putra bungsu dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dengan langkah strategisnya mengambil peran yang sangat mencolok dalam lanskap dunia perpolitikan dalam negeri, yaitu memimpin partai.
Langkah yang diambil Kaesang untuk menjadi nakhoda baru bagi partai anak muda, yaitu Partai Solidaritas Indonesia, berhasil mencerminkan perubahan yang besar politik di Indonesia dan dengan sendirinya menyatakan peran penting yang dimainkan oleh anak-anak muda dalam membentuk masa depan dunia politik di negara ini. Lebih daripada itu, majunya Kaesang sebagai pemimpin partai dapat menjadi gambaran dari perubahan yang terjadi secara politik di Indonesia.
Karena sebelumnya pemimpin partai merupakan sosok yang telah manapaki karier politik yang panjang, sedangkan pada kesempatan kali ini Kaesang dengan semangat yang dibawanya mengubah kebiasaan yang telah berlangsung lama itu.
Terpilihnya Kaesang sebagai pemimpin partai dengan rentang usia yang masih muda juga mengindikasikan bahwa pemilih dan anggota partai mulai terbuka terhadap pemimpin yang lebih muda tentunya dengan inovasi yang tinggi. Pada kesempatan ini hal itu juga akan menciptakan peluang bagi anak-anak muda Indonesia yang lain untuk dapat berperan aktif di dunia politik.
Peran Kaesang sebagai pemimpin partai juga memberikan contoh positif bagi anak-anak muda Indonesia yang lain untuk terlibat aktif dalam dunia politik. Kaesang di sini juga membuktikan bahwa usia bukanlah faktor pembatas untuk mencapai posisi yang penting dalam partai politik. Hal itu juga mengirimkan pesan kepada publik bahwa dengan komitmen, integritas, visi yang jelas anak-anak muda di Indonesia memiliki potensi untuk memimpin dan membawa perubahan yang positif dalam dunia politik.Paling tidak, langkah Kaesang dapat mematahkan pesimisme pandangan anak-anak muda tentang dunia politik dan mengubahnya menjadi optimisme yang kuat untuk terjun langsung ke dunia politik.
Terakhir, terpilihnya Kaesang sebagai pemimpin partai merupakan bagian dari transformasi politik yang terjadi di Indonesia. Hal itu menjadi pertanda kuat bahwa generasi muda juga bisa mengambil peran yang makin penting dalam politik dengan harapan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam politik negara ini. Optimisme itu harus selalu dibangun oleh generasi muda bahwa kalau ingin melakukan sebuah perubahan, mulailah dengan tindakan nyata. Langkah besar sudah dimulai oleh anak muda bernama Kaesang. Lalu, anak-anak muda Indonesia yang lain bagaimana? Jawabannya dengan lantang harus disebutkan bahwa sekarang merupakan waktunya bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam politik.
Sumber: https://m.mediaindonesia.com/opini/627539/kaesang-dan-optimisme-generasi-muda-di-dunia-politik