Ini Dia Cara Cerdas Ketua DPD PSI Jeneponto Mengisi Liburan

Jika kebanyakan orang menikmati atau mengisi liburan akhir tahun mereka ditempat tempat wisata, mall mall ataupun wana wisata lainnya.

Beragam cara menarik dan cerdas menghabiskan liburan, seperti yang dilakukan dengan Hardianto Haris, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Solidaritas Indonesia (DPD PSI) Kabupaten Jeneponto.

Dengan seabrek rutinitasnya sebagai dosen di Fakultas Kesehatan Masayarakat di Universitas Panca Sakti Makassar dan mengurus partai besutan Grace Nathali di daerah kabupaten Jeneponto yang cukup menyita waktunya, liburan kali ini betul betul dimanfaatkan olehnya.

Salah satu upaya yang dilakukannya agar liburannya tetap bermanfaat yakni dengan mengunjungi toko toko buku.
Selama dua hari, dirinya mengunjungi toko buku Al-Farabi yang berada dibilangan jalan Alauddin.

Jenis buku yang memuat mengenai Kajian Sosial dan Kajian Filsafat, Agama dan Pergerakan merupakan isi buku yang dipilihnya.
Seperti Paulo Freire kehidupan, Karya dan Pemikiran karangan Denis Collins. Transformasi Politik Islam oleh Prof. DR. Azyumardi Azra. Seni Berperang Sun Tzu dan Tafsir Sosial Atas Kenyataan yang ditulis oleh Frans M Parera.

Menurutnya, mengisi liburan ditempat tempat reakrasi sudah biasa, namun mengisi liburan dengan mengasah ilmu pengetahuan memang terasa lebih menyenangkan.

Selain itu waktu berkualitas tidak harus memerlukan biaya banyak.
Memanfaatkan liburan, tambah Hardianto Haris, harus pintar mengakali cara cara mengisi liburan agar tetap terasa seru, bermanfaat dan tentunya menyenangkan.

Tidak hanya seru dan unik tapi ada faktor edukasi dari kegiatan dalam menggali ilmu pengetahuan yang tentunya bermanfaat terkhusus buat diri sendiri dan orang lain.

Hal ini yang kerap diabaikan oleh kebanyakan orang di jaman ini. Bagi sebagian besar dari mereka mengisi libur harus ditempat tempat rekreasi.

“Ke tempat rekreasi jika liburan datang bagi saya, sudah itu hal yg biasa, liburan kali ini saya isi dengan mengunjungi dan berbelanja buku untuk lebih menambah literatur ilmu pengetahuan saya. zaman now sekarang, banyak generasi generasi sekarang yang kurang berminat membaca buku karena tidak membiasakan diri dan kurangnya kesadaran diri bahwa belajar tanpa buku adalah kosong,”jelas Hardianto kepada link1 sulsel.com

Jurnalis : Ipul
Editor    : Rheynold

Sumber

Recommended Posts