Jelang Verifikasi, PSI Sulsel Gelar Kopi Darat Daerah

MAKASSAR – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempersiapkan verifikasi peserta pemilihan umum di Kementerian Hukum dan HAM tahun ini. Pengurus 41 kecamatan di Kota Makassar, Gowa, dan Takalar menggelar kopi darat pada Sabtu pekan lalu. “Melihat perkembangan hingga kini, kami yakin bisa lolos verifikasi dengan baik,” kata Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah PSI Sulawesi Selatan, Fadly Noor, di Makassar kemarin.

Fadli mengatakan sejauh ini PSI telah melengkapi struktur kepengurusan di seluruh kecamatan di 24 kabupaten se-Sulawesi Selatan. DPW Sulawesi Selatan akan memantau kesiapan pengurus di daerah setiap tiga bulan hingga menjelang verifikasi di Kemenkumham.

Dia yakin partai akan sukses menjaring perhatian masyarakat sebagai kader, khususnya kaum muda. PSI, kata Fadli, mengutamakan pola komunikasi personal dalam mempersiapkan kepengurusan di daerah. Kopi darat yang digelar dengan suasana santai dipercaya bisa memperkuat silaturahmi dan koordinasi antarpengurus partai. Pengurus mencoba menghindari pola birokrasi yang kaku karena mengusung semangat jiwa muda.

Menurut Fadli, acara kopi darat ini dimanfaatkan juga untuk merumuskan masalah yang sering dihadapi kader di daerah. Termasuk sikap antipati masyarakat, khususnya kaum muda, terhadap partai politik. Partainya, kata dia, harus mampu meyakinkan bahwa PSI hadir sebagai solusi atas bobroknya partai politik. “Kami menawarkan solusi baru agar banyak orang mau terlibat secara langsung di bidang politik.”

Kopi darat PSI di Makassar ini dihadiri oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP, Satia Chandra Wiguna. Menurut Satia, partainya siap mengikuti verifikasi peserta pemilu. PSI disebutnya telah melengkapi urusan administrasi serta mempunyai struktur kepengurusan di 5.920 dari 7.174 kecamatan di seluruh Indonesia. Hal itu dipenuhi dalam jangka satu tahun setelah partai didirikan.

Satia mengatakan PSI mengutamakan keberagaman sebagai ideologi politik. Partai akan mengedepankan kaum muda sebagai penggerak. “Ada kriteria khusus agar partai bisa menjadi alternatif pemecahan masalah bangsa.”

 

Dimuat di: Koran Tempo edisi 11 Januari 2016

Recommended Posts