Partai Solidaritas Indonesia terus mendorong keterwakilan perempuan dalam bidang politik. Untuk itu di Pemilu 2019 ini. PSI sangat terbuka bila ada kaum hawa yang ingin maju sebagai caleg.
Ketua Umum PSI Grace Natalie, mengajak seluruh perempuan Indonesia untuk bisa melakukan perubahan. Dari partainya sendiri penjaringan sudah dilakukan, dan masih mencari para anak muda yang mau ikut bergabung menjadi wakil rakyat.
Grace berharap ada peningkatan dari para wakil rakyat pada periode mendatang, khususnya pada keterwakilan perempuan. Para wanita yang mempunyai pengaruh ke publik diajak bergabung. PSI menargetkan memenuhi aturan 30 persen perwakilan perempuan di parlemen.
“Influences tokoh publik, tokoh media sosial, kita harapkan yang kayak gitu jangan cuma garang di media sosial tapi kita bikin langkah nyata kalau ada kebijakan yang dikritisi, counternya apa. Berharap ada lagi perempuan yang keren-keren yang akan ikut bergabung,” kata Grace kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Grace mengatakan, PSI sangat berambisi akan banyak caleg perempuan yang diusung partainya bisa lolos ke parlemen. Target tersebut sesuai dengan kebijakan dari partai yang dibesutnya yang mengedepankan keterwakilan perempuan.
“PSI bisa memperoleh kepengurusan 42 persen perempuan dari pusat hingga nasional usahanya bukan main. Nah terkait dengan pencalegan kita juga upayakan lebih dari 30 persen. Tapi kita nggak bisa memaksakan atau bertentangan dengan undang-undang. Jadi kita pasti berupaya agar porsi caleg perempuan di PSI minimum 30 persen dan yang lebih penting kualitasnya” tuturnya.
Mantan presenter televisi swasta ini mengaku masih ada kendala-kendala dalam mengajak perempuan untuk terjun di bidang politik. Misalnya izin keluarga dan tugas tanggungjawab lainnya yang dijadikan alasan untuk tidak jadi terjun ke dunia politik.
“Politik itu kesannya masih maskulin padahal perempuan-perempuan yang jadi wartawan udah banyak, yang di SPBU udah banyak gitu kan, yang kerja di perminyakan banyak dan lain-lain udah banyak. Tapi di politik perempuan masih enggan untuk masuk.” kritiknya.
Cara-cara yang dilakukan untuk mengajak perempuan untuk masuk politik dilakukan dengan memahami permasalahan yang dihadapi. Lewat forum pembekalan juga menjadi andalan karena menurut Grace akan menjadi tempat untuk bisa melawan segala bentuk ketidakpastian dalam terjun ke dunia politik.
“Jadi kita punya forum khusus yang kemudian itu menjadi saling mengidentifikasi dari para caleg perempuan dan gimana cara mengcounternya,” tegasnya. mhs
Koran Rakyat Merdeka, 28 Maret 2018