Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menyoroti soal infrastruktur pengendali banjir yang dinilai belum optimal untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta.
Hal ini disampaikan William merujuk pada bencana banjir yang sempat menerjang Jakarta dalam beberapa lalu.
“Banjir yang terjadi kemarin menunjukkan kepada kita kalau itu masih jadi masalah tetap Jakarta,” ucapnya dalam terangan tertulis, Minggu (2/2/2025).
“Selain itu, banjir kemarin juga menunjukkan kepada kita kalau Pemprov DKI masih kesulitan dalam menanggulanginya dengan cepat,” tambahnya.
William menilai bahwa kesulitan yang dialami oleh Pemprov DKI Jakarta berkaitan dengan kurangnya infrastruktur yang dibutuhkan untuk menanggulangi banjir ketika hujan turun dalam intensitas yang besar sewaktu-waktu.
“Berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, kami menemukan kalau kota ini hanya punya daya resapan sebesar 1.414 meter kubik dari 2.357 meter kubik yang dibutuhkan,” ujarnya.
“Artinya, Jakarta kekurangan kapasitas untuk menyerap genangan air manakala terjadi banjir seperti kemarin,” sambungnya.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta harus mengencerkan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir, beserta sarana dan prasarana penunjangnya agar Jakarta siap menghadapi musim hujan berikutnya.
“Banjir kemarin yang berdampak kepada warga banyak semakin menunjukkan pentingnya Pemprov DKI meninjau kembali persiapan banjir secara menyeluruh,” ujarnya.
“Semua bagian dalam sistem pengendalian dan penanggulangan banjir ini harus dicek lagi. Kalau memang kita kekurangan lahan-lahan resapan, polder, embung, hingga waduk, maka semuanya itu harus ditambah,” kata dia.
William menyoroti anggaran sebesar Rp2,4 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan dan operasional penanggulangan banjir.
“Pemprov DKI juga harus mengkaji kembali anggaran untuk penanggulangan banjir. Kalau angka Rp2,4 Triliun itu belum cukup, maka hal itu mungkin harus ditambah kembali,” tuturnya.
“Akan tetapi, penggunaannya tetap harus diawasi secara seksama agar tetap sasaran dan optimal,” tambahnya menjelaskan.