Beberapa hari terakhir, nama Raja Juli Antoni banyak dibicarakan warganet. Raja adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai baru yang berhasil lolos Pemilu 2019.
Nama Raja mulai banyak dibicarakan, setelah ia terlibat tweet war dengan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. Fadli bahkan akan melaporkan Raja ke polisi, karena menuduhnya sebagai penyebar hoax setiap hari.
Kini, Raja kembali jadi perhatian warganet, setelah menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (6/3/2018). Salah satu poin yang diungkapkan Raja adalah bahwa merebaknya hoax saat ini, karena kurangnya partai oposisi yang kredibel, yang dapat menawarkan kebijakan alternatif bagi pemerintah.
Sebenarnya siapa Raja Juli Antoni? Dari penelusuran TribunJogja.com, Raja merupakan salah satu politikus muda di Indonesia. Ia terjun ke dunia politik dengan bergabung di PSI, yang didirikan Grace Natalie.
Sebelumnya, ia aktif di organisasi Muhammadiyah. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang Raja, seperti TribunJogja.com kutip dari sejumlah sumber.
1. Lahir di Pekanbaru, Riau, pada 13 Juli 1977.
2. Aktif di Organisasi Muhammadiyah
Raja pernah menjadi Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan kemudian menjadi Direktur Eksekutif Maarif Institut. Lembaga Maarif Insitut didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syarif Maarif. Raja pernah menjadi calon Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Namun ia memilih mundur, karena ingin bergabung di PSI.
3. Menempuh Studi Doktoral di Australia
Raja merupakan lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia kemudian melanjutkan S2 di The Department of Peace Studies, The University of Bradford, Inggris. Ia meneruskan studi doctoral di School of Political Science and International Studies, the University of Queensland, Australia dan telah memperoleh gelar PhD.
4. Mengagumi Sosok Buya Syafii Maarif.
Seperti dilansir laman resmi PSI, Raja mengidolakan Buya Syafii Maarif yang menyebarkan Islam dengan kedamaian.
5. Aktif Menulis di Berbagai Media Nasional.