Finalis Miss Indonesia 2006, Marsha Damita Siagian, bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan menjadi calon anggota legislatif.
“Saya merasa punya banyak kecocokan nilai dengan PSI, khususnya soal toleransi dan anti-korupsi. Saya pun terkesan dengan kerja legislator PSI, terutama di DPRD Jakarta, yang mendorong penggunaan anggaran secara transparan,” kata Marsha di Basecamp DPP PSI, Rabu 9 November 2022, saat prosesi penerimaan.
Sebagai calon anggota legislatif, Marsha berpandangan, transparansi saja tidak cukup, harus dibarengi penggunaan anggaran yang tepat sasaran.
“Jadi, harus sesuai rencana penganggaran dan ada tolak ukur keberhasilan, seperti perubahan positif di masyarakat,” lanjut ibu tiga anak ini.
Hal lain, Marsha juga ingin memperjuangkan kewarganegaraan ganda. Ada banyak anak hasil pernikahan campur yang menderita karena harus memilih salah satu kewarganegaraan.
“Padahal anak-anak itu sangat bersedia memajukan Indonesia . Di tubuh mereka juga mengalir darah Indonesia, mereka mencintai Indonesia. Tanpa kewarganegaraan ganda, akan sulit buat mereka,” lanjut wanita yang bersuamikan pria Prancis tersebut.
Marsha juga akan memperjuangkan pengalihan sumber listrik ke energi terbarukan demi mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang menyebabkan polusi udara.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha, menyatakan, kehadiran Marsha adalah energi baru buat PSI.
“Tadi, setelah ngobrol-ngobrol, kami punya keresahan yang sama terkait bangsa Indonesia. Pada saat bersamaan juga memiliki harapan-harapan bersama. Kalau mau bekerja keras untuk rakyat dan negara, PSI adalah tempat paling tepat,” kata Giring.
Hal lain, Giring juga mengapresiasi Marsha yang sudah mengetahui apa yang akan dikerjakan jika kelak terpilih menjadi anggota legislatif.
“Sis Marsha misalnya mau memperjuangkan kewarganegaraan ganda. Juga terkait pengurangan polusi udara. Sudah konkret apa yang mau dikerjakan, tidak mengawang-awang lagi. Kita butuh para legislator yang paham masalah dan mau menyelesaikannya,” ujar Giring.
Pada 2006, mewakili Sumatra Utara, Marsha menjadi finalis ajang Miss Indonesia.
Ia kemudian sempat menjadi perancang busana dan konsultan pajak. Kini Marsha bekerja sebagai marketing manager di sebuah perusahaan retail penjualan peralatan selam.
Ia menempuh pendidikan di University of Melbourne (Akuntansi dan Keuangan) dan London College of Fashion (Teknologi Desain Busana).