Isyana Bagoes Oka, mantan presenter ternama yang kini menjadi politisi, mengatakan prihatin beberapa waktu terakhir banyak berita tentang kekerasan terhadap anak makin.
Dimulai dari keterkejutan saat mendengar berita tewasnya Engeline yang proses hukumnya kini terus berjalan. Hingga beberapa hari lalu, kembali dikejutkan dengan berita seorang anak yang diduga digergaji ibunya sendiri.
“Saya benar-benar miris mendengarnya,” kata Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini di akun twitter-nya @IsyanaBagoesOka, Kamis (10/7/2015).
Isyana mengatakan sebagai orang tua dia sadar tidak ada orangtua yang sempurna. Marah dan tidak sabar pada anak pasti pernah kita alami. Tapi menganiaya anak hingga menggergaji, menurut saya benar-benar tak masuk di akal.
“Orangtua seharusnya memberi kasih sayang dan bimbingan kepada anak, bukan justru menyakitinya,” tulis Isyana.
Menurut dia, orangtua juga harus terus dan terus belajar untuk mendidik anak sesuai karakter masing-masing anak. Ini memang tanggung jawab besar yang harus dijalani orangtua yang kadang memiliki beban kehidupan lain. “Himpitan ekonomi misalnya, yang bisa membuat orangtua depresi. Tapi jangan sampai berbagai permasalahan yang dihadapi orangtua, dilampiaskan pada anak,” ujarnya.
Hasil pantauan KPAI menunjukkan, sejak 2011 kasus kekerasan pada anak terus meningkat. Jika tahun 2011 ada 2.178 kasus, tahun 2012 naik menjadi 3.512 kasus, tahun 2013 naik menjadi 4311 kasus,tahun 2014 naik hingga 5.066 kasus.
“Semua pihak termasuk masyarakat harus terlibat untuk mengatasi hal ini. Jangan malu bersuara jika merasa ada anak yang mendapat perlakuan mencurigakan,” tulis Isyana.
Dijelaskan memang masyarakat perkotaan terutama, cenderung enggan ikut campur dengan masalah pribadi orang lain.
“Tapi jika keselamatan seorang anak menjadi taruhannya, sudah barang tentu kita perlu melakukan sesuatu,” katanya.
Isyana mengatakan peran masyarakat harus dimulai dari diri kita sendiri. Cegah atau laporkan jika kita melihat tindak kekerasan pada anak.
Dia mencontohkan langkah tetangga GT, anak yang diduga digergaji ibunya. “Tetanggalah yang mengadukan kasus ini ke KPAI,” ujarnya.
Tak hanya masyarakat, menurut Isyanam peran besar pemerintah tentu amat dinanti agar tahun 2015 ini kasus kekerasan pada anak tidak terus bertambah.
“Yang jelas, di tengah berita-berita suram soal anak, pasti masih banyak harapan,” ujarnya.
Di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan sudah mencanangkan Gerakan 20 Menit Bersama Anak. Dimana 20 menit ini adalah waktu minimal bagi orangtua mendampingi anak.
Di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sedang gencar membangun Ruang Terbuka Publik Ramah Anak.
“Ini semua perlu terus digencarkan. Mengapa? Tak lain dan tak bukan, karena anak adalah masa depan bangsa,” kata Isyana.