Keluhan warga Tangerang atas mahalnya harga sembako, menjadi perhatian khusus Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia, Ratu Isyana Bagoes Oka.
“Salah satu faktor penyebabnya adalah kemampuan daya beli masyarakat,” kata mantan jurnalis ini pada acara pertemuan dengan Komunitas Pesenam Bersama di Desa Jatake Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Kamis, 23 November 2017.
Isyana mengatakan, rendahnya daya beli masyarakat ini berkaitan erat dengan kemisikinan yang terjadi di Banten. “Itu jelas tercatat dalam data Badan Pusat Statistik Provinsi (BPS) Banten,” katanya. Data BPS Banten mencatat lonjakan angka kemiskinan di Banten sebanyak 17,4 ribu jiwa.
Kemiskinan yang meningkat di Banten, bukan hanya ada dalam data BPS Banten saja. Isyana menunjuk survei Sosial Ekonomi Nasional juga sama.
Misalnya, pada survei Maret 2017, disebutkan penduduk miskin Banten meningkat 0,09 persen dibandingkan semester sebelumnya yang 5,36 persen. Kemudian pada Maret 2016, penduduk miskin Banten berjumlah 657,74 ribu jiwa, pada Maret 2017 meningkat 675,04 ribu jiwa.
Itulah sebabnya, calon anggota DPR RI di Dapil Tangerang Raya ini khawatir, meningkatnya kemiskinan dan rendahnya tingkat daya beli masyarakat akan berimbas pada kesehatan dan kebutuhan gizi anak dan keluarga.
“Jika gizi anak terganggu, maka mempengaruhi kesehatan dan kecerdasannya. Anak adalah generasi masa depan. Jika kesehatan dan kecerdasan mereka terganggu bagaimana mereka meneruskan tongkat estafet membangun bangsa,” ujar Isyana
Lebih lanjut Isyana menyoroti penyebab kemiskinan, yang menurut BPS diantaranya adalah mahalnya beras, bahan bakar minyak (BBM) hingga pakaian dan dana pendidikan.
“Jika untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti beras, pakaian, dan pendidikan malah dianggap sebagai penyebab meningkatkan kemiskinan, itu hal yang aneh,” ujarnya.
Bagi Isyana saat ini yang terpenting adalah bagaimana berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan di provinsi Banten. “Rakyat saat ini merindukan harga sembako murah. Ini yang harus kita perjuangkan bersama,” tutur mantan presenter itu.
Kendati itu bukan pekerjaan yang mudah, namun Isyana menyatakan tetap bisa diwujudkan jika ada “good will” atau keinginan baik dari politisi dan pejabat pemerintah.
“Pemerintah dan politisi untuk bahu membahu berjuang memajukan Banten. Selama ada keinginan baik untuk kepentingan rakyat, saya optimis rakyat Banten semakin sejahtera dan terbebas dari kemiskinan,” ujar Isyana penuh keyakinan. []