Partai Solidaritas Indonesia membuat perbedaan dari partai lainnya dalam melakukan perubahan terhadap wajah bumi pertiwi terutama perubahan dalam berpolitik yang kerap dinilai menghasilkan kader korupsi.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany Alatas mengaku, Partainya memiliki sistem tersendiri dalam perekrutan kader untuk menghindari kasus korupsi.
“Di PSI ini punya sistem bagaiamana caranya kader-kader yang bakal terpilih di DPR tidak korup,” kata Tsamara Selasa (16/1).
Sistem itu, lanjut Mantan Mahasiswa Paramadina ini, seleksi secara terbuka. Kemudian, nantinya juga bakal melakukan pemilihan kader yang menjadi anggota DPR RI menggunakan sistem seperti aplikasi Qlue.
“Jadi kegiatan kader kami harus selalu update apa aja. Termasuk saat dia sudah menjadi anggota DPR RI misalkan ada rapat apa aja dia harus update supaya memegamg komitmen dia terhindar dari aksi korupsi,” terangnya.
Nantinya, jika dalam aplikasi itu kader memdapatkan laporan raport merah, maka Partai Solidaritas bakal memberikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga. Jika masih mendapatkan raport merah, maka PSI bisa langsung mencopotnya dan mengganting dengan yang lain.
“Seburuk-buruknya kader ikut korupsi maka akan kami lakukan pemecatan secara langsung apalagi jadi tersangka di Komisi Pemberatasan Korupsi. Ya karena kami mengusung pembaruan,” tutur dia.
Sehingga, sistem ini dinilai baik untuk melakukan pencegahan terhadap kader yang nakal atau melakukan korupsi.[]