Cantik memiliki sejuta makna. Para narasumber Talk Show Nasional “Politik Itu Cantik” pun memiliki penilaian tersendiri.
Ketua DPP PSI, Grace Natalie menilai cantik itu berawal dari pikiran. Menikmati berbagai kegiatan dengan senang itu merupaka cara menjadi cantik selain berolahraga dan mengatur pola makan.
“Semua berawal dari pikiran, jadi cantik juga dari pikiran,” katanya, Sabtu (27/1/2018) saat acara Talk Show Politik Cantik di Kota Malang, Jawa Timur.
Politisi PKB, Arzeti Bilbina menilai cantik ialah sehat. Kecantikan wanita bukan hanya tentang perawatan wajah, tapi bagaimana merawat kesehatan.
“Cantik itu sehat, istirahat cukup dan membuat lingkungan bisa bahagia,” ungkapnya.
Sedangkan, Politisi PDIP Rieke Dyan Pitaloka, menila cantik itu merupakan kebahagiaan dan keceriaan. Kedua hal tersebut, membuat semua manusia menjadi cantik.
Ketua DPC Hanura Kota Malang, Yaqud Ananda Gudban menilai cantik itu tentang cara melihat. Hal ini akan sangat ditentukan cara menilai penampilan seseorang.
“Bagi saya cantik itu ada pada kebahagiaa dan ketenangan hati yang dilihat secara utuh,” ujarnya.
Sedangkan, Akademi UB, Pia Wulandari menilai cantik terdiri dari tiga hal, yakni positif, santun dan membahagiakan orang lain.
Sebagai informasi, perbincangan politisi cantik pada Sabtu (27/1/2018), pukul 08.00-12.30 WIB, dipandu dua wanita cantik Putri Violla dan Ria Winata.
Talk Show dibuka oleh Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna dan akan ditutup dengan oleh Ny Hj Mutammimah Hasyim Muzadi, istri dari Almarhum KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum PBNU.
Dalam Talk Show ‘Politik Itu Cantik’ yang pertama digelar di Indonesia itu, hadir enam narasumber cantik dan berpengalaman. Diantaranya, Grace Natalie, yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI); Rieke Diah Pitaloka, politisi dari PDI Perjuangan; Arzeti Bilbina, politisi dari PKB; dan Ya’qud Nanda Gudban, politisi dari partai Hanura, yang kini menjadi Calon Wali Kota Malang.
Selanjutnya adalah Maulina Pia Wulandari PhD, pakar komunikasi politik Universitas Brawijaya, Malang. Perempuan yang mengajar di Universitas Brawijaya itu, ahli dalam bidang komunikasi politik.
Acara ini dipersembahkan Times Indonesia, Glutera, dan IJTI Pengda Jatim, dengan peserta dari berbagai unsur masyarakat, mulai dari politi hingga mahasiswa di Perguruan Tinggi Indonesia. (*)
Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur