Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Giring Ganesha menyatakan kemajuan Indonesia akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada.
“Hanya satu hal: Generasi Optimis ini akan terancam oleh sebuah bahaya laten bernama intoleransi….Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah orang yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” kata Giring Giring dalam pidato di Puncak acara hari ulang tahun ke-7 PSI di Jakarta yang juga dihadiri Presiden Jokowi.
Karena itu, lanjut Giring, seluruh pengurus dan kader PSI akan berjuang keras agar yang kelak terpilih menggantikan Jokowi adalah orang yang punya komitmen melanjutkan kerja, kerja, kerja, yang telah dilakukan Pak Jokowi.
“PSI ingin menarik garis tegas, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara termasuk dengan memperalat agama, main mata dengan kelompok intoleran, menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik,” lanjut Giring.
Dalam politik berkompromi boleh, tapi tidak pada urusan yang menyangkut prinsip. Menyangkut hal terpenting dalam kehidupan bernegara kita: Indonesia yang majemuk, yang setara.
“Tapi bila kelak, skenario buruk terjadi, dan kandidat yang punya rekam jejak politisasi agama ini menang Pemilu, PSI siap menjadi oposisi sebagaimana yang telah kami buktikan di Jakarta hari ini,” ujar Giring.
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi didampingi Mensesneg Pratikno. Hadiri lain adalah jajaran Dewan Pembina, DPP, DPW, dan anggota legislatif PSI.
Acara berlangsung dalam prototol kesehatan yang ketat. Semua hadirin harus menjalani tes PCR 1×24 jam sebelumnya.