Indonesia Mundur dari Piala Thomas dan Uber, PSI: Keselamatan Atlet adalah Segalanya

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung keputusan Pengurus Pusat PBSI yang memutuskan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020 karena mempertimbangkan kesehatan atlet di tengah pandemi COVID-19.

“Ini keputusan yang rasional. Prestasi tentu penting tapi keselamatan para atlet kita adalah segala-galanya. Ketika pandemi masih sangat mengancam, lebih baik tidak ikut serta,” kata Juru Bicara PSI dan Juara Dunia Bulutangkis 1995, Hariyanto Arbi, dalam keterangan tertulis, Sabtu 12 September 2020.

Hariyanto mengaskan, risiko bukan hanya di arena pertandingan. Bahaya juga ada dalam perjalanan panjang ke Denmark, entah di pesawat atau lokasi transit.

Kejuaraan beregu ini rencananya digelar di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober 2020.

Terakhir, ia juga memuji langkah PP PBSI yang menjadikan diskusi dengan para atlet sebagai salah satu pertimbangan.

“Para atlet di-wongke, tidak hanya menjadi objek tapi dimintai pendapat. Ketika mereka bilang ragu, ya memang lebih baik tidak ikut. Performa mereka di lapangan pasti tidak maksimal. Masih ada tahun-tahun mendatang,” kata Hariyanto.

Sebelum Indonesia, lima negara juga telah memutuskan mundur dari Piala Thomas dan Piala Uber. Yaitu, Hong Kong, Singapura, Australia, Taiwan, dan Thailand.

Recommended Posts