ICMI: Pilih Pemimpin Bukan karena Etnis atau Agamanya

Jakarta – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengingatkan agar masyarakat Indonesia memilih pemimpin bukan karena etnis atau agamanya. Namun, Jimly mengimbau agar memilih pemimpin yang disukai dan mendapat simpati rakyat, bukan antipati dari rakyat.

“Jadi, kalau si A terpilih, bukan karena etnis, bukan karena agama, tapi karena orang suka. Maka jadilah pemimpin yang tidak menimbulkan antipati dari rakyatnya, jadilah pemimpin untuk semua golongan, tidak bisa hanya jadi pemimpin untuk diri sendiri,” ujar Jimly di kantor ICMI, Jalan Proklamasi 53, Jakarta Pusat, Selasa (3/1).

Jimly mengakui bahwa isu tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) memang kadang dimanfaatkan oleh beberapa pihak menjelang pilkada demi kepentingannya. Padahal, kata dia, masyarakat Indonesia sudah terbukti sangat toleran dan tidak mempermasalahkan SARA dalam suksesi kepemimpinan.

“Saya beri tahu Saudara, tahun lalu, 2015, di Kabupaten Sula, 99 persen muslim, yang terpilih adalah pengusaha Tionghoa yang beragama Protestan jadi bupati. Itu Kabupaten Sula di Maluku Utara. Tidak ada masalah dengan etnisitas, tidak ada masalah, enggak ada masalah dengan agama. Tapi, kalau orang tidak suka, mau diapain?” cerita mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Karena itu, Jimly menganjurkan agar masyarakat Indonesia tidak berpikir pendek dalam memilih pemimpin, khususnya melalui kontestasi pemilu atau pilkada. Jangan sampai hanya karena pilkada, toleransi dan kebinekaan dipertaruhkan.

“ICMI mengimbau kepada seluruh warga Indonesia untuk menjaga persatuan dan persaudaraan serta memilih pemimpin yang amanah, beriman, dan bertakwa,” kata dia.

Lebih lanjut, Jimly mengatakan bahwa para cendekiawan harus mampu membimbing rakyat dengan intelektualitas agar bisa memilih pemimpin yang benar-benar mendapat simpati rakyat. Selain itu, kata dia, cendekiawan harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.

“Cendekiawan harus membimbing bangsa kita dengan intelektualitas, bukan hanya membimbing sebatas pilkada. Pilkada itu urusan sepele nih, ya kan. Lihat saja nanti. Yang disukai oleh rakyat, itulah yang akan menang,” pungkas dia.

sumber: http://www.beritasatu.com/megapolitan/407665-icmi-pilih-pemimpin-bukan-karena-etnis-atau-agamanya.html

Recommended Posts