Menyikapi perkembangan situasi di Papua beberapa waktu ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyesalkan terjadinya rangkaian kekerasan yang terjadi di sana.
“Kami menyerukan semua pihak untuk menghentikan kekerasan dan meminta ditegakkannya hukum di tanah Papua,” demikian disampaikan Juru Bicara PSI, Surya Tjandra, melalui keterangan pers, Senin 2 September 2019.
Surya melanjutkan, “Semua yang bersalah harus segera ditangani sesuai hukum yang berlaku, kekerasan hanya bisa dihadapi dengan penegakan hukum yang tanpa kecuali.”
Sebagaimana diberitakan, perlakuan rasisme terhadap mahasiswa Papua oleh sebagian warga di Surabaya dan Malang mendorong rangkaian demonstrasi di Papua Barat dan Papua.
Papua kembali membara beberapa hari ini dan berpotensi menjadi konflik horizontal antara penduduk Papua yang banyak tinggal di pegunungan dan penduduk pendatang yang banyak tinggal di kota.
“Semua punya hak untuk tinggal secara damai di Papua, kami mendesak agar hak asasi warga di sana dijamin untuk bisa kembali seperti semula,” tegas Surya yang merupakan doktor ilmu hukum dari Universitas Leiden, Belanda, ini.
Surya mengingatkan Presiden Joko Widodo tercatat sebagai presiden yang sangat peduli pada Papua. Jokowi mengunjungi wilayah ini berulang kali, membangun infrastruktur untuk membantu mobilitas warga dan kesejahteraan rakyat di sana.
“Indeks pembangunan manusia di Papua sudah mulai meningkat karena upaya-upaya ini. Kita butuh Papua yang maju dan ketidakadilan yang dialami khususnya di era Orde Baru bisa mulai dikurangi. Kita semua sayang Papua,” tegasnya lagi.
Selanjutnya Surya mengatakan sudah meminta agar pengurus PSI dan beberapa anggota legislatif terpilih di Papua untuk memperhatikan terutama para korban.
“Kami juga meminta mereka untuk mengunjungi keluarga korban kalau memungkinkan, baik yang dari kepolisian, tentara, maupun warga, untuk menyampaikan simpati dan rasa kemanusiaan,” pungkasnya.