Surabaya | ikilhojatim – Permasalahan pada pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Surabaya dari berbagai jalur masih banyak mendapat keluhan oleh warga atau wali murid.
Aspirasi warga yang mengeluh terkait jalur PPDB itu ditemukan anggota DPRD Kota Surabaya Fraksi PSI, Tjutjuk Supariono, ketika menggelar reses. Sabtu (27/6).
Ia mendapat keluhan oleh salah seorang ibu-ibu, lantaran PPDB melalui jalur mitra warga diterima jauh dari rumahnya. Sementara ibu tersebut merupakan seorang perempuan tunggal dan tidak bisa naik motor.
“Ada banyak aspirasi yang kami dapatkan, utamanya mengenai PPDB, jadi saya meneruskan hal tersebut ke pihak Dinas Pendidikan Kota Surabaya,” terang pria yang kerap disapa Tjutjuk.
Sekretaris Fraksi PSI Surabaya itu mengatakan, jika calon peserta didik baru dari jalur mitra warga itu akan direncanakan ke sekolah terdekat dari alamat NIK atau domisilinya. Untuk sekolahnya bisa sekolah negeri maupun swasta. Meski di sekolah swasta akan dijamin tidak dikenakan biaya tiga tahun ke depan untuk MBR.
“Mengenai masalah PPDB mitra warga diberi solusi oleh Dispendik, daftar ke sekolah terdekat melalui jalur zonasi. Untuk warga yang kesulitan mengenai PPDB dapat menghubungi hotline yang ada di sosial media Dispendik surabaya. Saya berharap semoga PPDB tahun ini berjalan lancar,” pungkasnya.
Diketahui, pembukaan PPDB sudah dibuka sejak 15 Juni 2020 lalu. Di Surabaya sendiri terdapat beberapa jalur pendaftaran seperti, jalur prestasi rapor, jalur prestasi lomba, jalur zonasi, jalur inklusi, serta jalur mitra warga. Khusus jalur mitra warga sendiri menggunakan data MBR yang berasal dari Dinsos dan Dispendukcapil kota Surabaya.