Pahlawan bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, mendaftarkan diri sebagai calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Pemilu 2019, di Jakarta, 27 September 2017.
Pendaftaran Hariyanto Arbi menambah daftar caleg PSI yang sebelumnya telah terisi oleh antara lain Giring ‘Nidji’, Guntur Romli, Danik Eka, dan Kamaruddin, S.H.
Beberapa legenda bulutangkis Indonesia, seperti Lius Pongoh, Rudy Heryanto, dan Eddy Hartono turut hadir dalam acara pendaftaran tersebut untuk memberikan dukungan pada Hari.
Pria kelahiran Kudus, 21 Januari 1972 ini merupakan salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Ia sempat menjadi juara dunia di tahun 1995 sehingga terpilih sebagai pemain bulutangkis putra terbaik sedunia versi Badminton World Federation. Sebelumnya, ia juga telah menjuarai All England 1993 dan 1994, Jepang Terbuka 1993 dan 1995, Hongkong Terbuka 1994 dan 1995. Hari juga dipercaya untuk memperkuat tim Indonesia yang memenangkan Piala Thomas tahun 1994, 1996, 1998, dan 2000.
Kehebatannya melakukan smash sangat keras sambil meloncat membuatnya dijuluki “Smash 100 Watt”.
Tak hanya jago di lapangan bulutangkis, pria bernama lengkap Michael Ludwig Hariyanto Arbi ini juga seorang pebisnis sukses. Selepas gantung raket, ia merintis usaha perlengkapan bulutangkis bernama Flypower di tahun 2002. Kecintaan Hari pada Indonesia tercermin dari desain batik yang melekat pada produk-produk Flypower. Kini, Hari telah membuktikan kualitas produknya dengan merambah pasar mancanegara. Tercatat, ada 20 negara yang antusias menyambut produk-produk Flypower, antara lain Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, Korea, India, Australia, Jerman, Perancis, Swiss, Belanda hingga Amerika Serikat.
Sayangnya, tak semua atlet bernasib seperti dirinya. Pada peluncuran caleg di kantor DPP PSI, 27 September 2017, Hari mengaku bahwa kesejahteraan atlet yang masih memprihatinkan menggerakkannya untuk terjun ke politik praktis.
“Perjuangan saya belum selesai. Setelah jadi atlet, saya ingin memperjuangkan kesejahteraan atlet dan mantan atlet. Misalnya Ellyas Pical yang dulu dielu-elukan, tetapi sekarang nasibnya kurang beruntung. Banyak Ellyas-Ellyas lain di luar sana yang mengharumkan nama Indonesia, tetapi setelah pensiun tidak sejahtera,” tutur Hari.
Menurut Hari, olahraga juga merupakan sarana penting untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di negara-negara lain. Oleh karena itu, perlu perhatian yang lebih serius tentang kebijakan anggaran (budgeting) di sektor olahraga.
Hari memilih PSI sebagai kendaraan politik karena merasa memiliki banyak kesamaan dengan partai ini, terutama dalam semangat antikorupsi dan antiintoleransi. Dengan berkolaborasi dengan partai yang berisi anak-anak muda ini, Hari berharap bisa berkontribusi untuk dunia olahraga Indonesia.
Darah atlet memang telah mengalir dalam keluarga Hari. Kakaknya, Hastomo Arbi merupakan pahlawan Indonesia di ajang Thomas Cup 1984. Sedangkan adiknya, Eddy Hartono sempat menjadi ganda putra terbaik Indonesia bersama Rudy Gunawan yang berjuang merebut kembali Piala Thomas 1994. “Saya mendukung adik saya untuk menjadi anggota DPR RI dari partai PSI. Tapi ingat, jangan korupsi! Jangan korupsi! Terus berjuang untuk olahraga Indonesia,” tandas Hastomo.
Siaran Pers, Jakarta, 27 September 2017