Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertemu dengan Mahfud MD. PSI mengajak Mahfud menjadi juri calon anggota legislatif (caleg) PSI gelombang kedua.
“Kita hari ini silaturahmi dengan Pak Mahfud, kami undang kembali menjadi panitia seleksi independen untuk seleksi calon legislatif PSI tanggal 21-22 April untuk gelombang kedua,” kata Ketum PSI Grace Natalie di Jl Kramat VI, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (5/4/2018).
Grace mengatakan, PSI ingin mencari caleg yang mau mengikuti aturan main PSI terkait transparansi kinerja lewat laporan publik. Laporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan jika caleg berkinerja buruk maupun melanggar etik hingga melakukan tindak pidana.
“Jika dinilai buruk bisa dihentikan jadi orang nggak semena-mena jadi wakil rakyat dan kita pertahankan. Kita buat budaya baru bahwa selama dia menjabat harus mempertanggungjawabkan ke publik dan akan ada konsekuensi paling berat berupa pemecatan jika ada pelanggaran seperti korupsi atau kekerasan, narkoba, intoleransi,” sambung Grace.
Sementara itu, Mahfud MD menyatakan kesediaannya menjadi juri caleg karena ingin mendorong perpolitikan nasional yang transparan. Mahfud menilai PSI merupakan parpol yang punya idealisme tinggi.
“Saya lihat PSI ini digerakkan anak muda yang punya idealisme yang sampai hari ini idealismenya masih terawat yaitu menjaga dan membangun NKRI yang demokratis berdasarkan Pancasila. Maka komitmen saya ketika diundang atas tampilnya caleg-caleg baik dan saya menyiapkan untuk hadir jadi tim seleksi tanggal 21-22 agar bsa diperoleh calon terbaik,” kata Mahfud.
Selain soal seleksi caleg, pertemuan menurut Sekjen PSI Raja Juli Antoni juga membahas dorongan agar Mahfud MD ikut masuk dalam bursa cawapres Jokowi. PSI ditegaskan Raja Juli mengembalikan keputusan kepada Jokowi.
“Kami juga menyampaikan kepada beliau bahwa nama Pak Mahfud banyak yang menyebut-nyebut dan kita terus menerima dari publik. Karena daftar ini belum final tapi kita sedang lakukan polling dan akan tanya kepada masyarakat,” jelasnya.
Soal bursa cawapres, Mahfud menegaskan dirinya tidak pernah mengajukan diri. Pilihan cawapres menurutnya ada di tangan calon presiden dan parpol pengusung.
“Silakan saja proses politik berjalan semua partai mencari calon-calonnya dan memberikan penilaian. Nah silakan nanti dibicarakan dengan calon presiden yang mereka angkat,” kata Mahfud.
(yld/fdn)