Plt Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha, datang ke TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Ia menyerahkan lampu sorot, ratusan masker, APD, sarung tangan, paket sembako, dan ribuan sachet vitamin untuk petugas di TPU Pondok Ranggon, yang menjadi lokasi pemakaman korban Covid-19.
“Para penggali makam adalah ayah yang harus menghidupi keluarga, mereka adalah Pahlawan Keluarga sejati. Di saat yang lain tinggal di rumah, para petugas makam ini bekerja untuk keluarga dengan risiko tidak kecil karena berurusan dengan jenazah Covid-19,” kata Giring di TPU Pondok Ranggon, Rabu 7 Oktober 2020.
Giring melanjutkan, Covid-19 adalah bencana nasional. Semua sedang berjuang, namun nampaknya para pahlawan lini belakang suka terlewatkan.
“Saya mendengar laporan dari Direktorat Sosial DPP PSI bahwa para pahlawan di lini belakang membutuhkan lampu sorot. Karena itu saya meminta teman PSI untuk menyediakannya, beserta paket sembako, APD, dan lain-lain yang ada pada kami,” kata Giring
Di TPU Pondok Ranggon, Tim PSI bertemu Marton dan Omin, Kasatpel dan Pengawas Khusus pemakaman Covid-19 TPU Pondok Ranggon. Mereka menginfokan, pemakaman Covid-19 berkerja paralel dengan RS Covid-19. Kapan pun jenazah datang, harus langsung dimakamkan.
“Kemarin kami memakamkan jenazah jam 22.00, Pak, dalam situasi hujan. Karena itu bantuan lampu dari PSI ini memang sangat kami butuhkan,” sebut Omin.
Marton menambahkan,”Pokoknya selama RS masih bekerja, kami di sini akan terus berkerja juga, Pak.”
Setiap hari, petugas pemakaman menggali kurang lebih 50 lubang makam untuk Covid-19. “Sekarang per bulan Oktober jumlah jenazah sudah sangat jauh meningkat. Dari awalnya hanya puluhan per bulan sekarang sudah 700 sampai 900 per bulan. Sampai sejauh ini TPU Pondok Ranggon sudah menerima 3.000-an jenazah Covid-19,” kata Omin.
Ikut hadir pada acara penyerahan ini Sekretaris Direktorat Sosial DPP PSI, Norman Lianto, dan Direktur Lingkungan Hidup dan Perkotaan DPP PSI, Mikhail Gorbachev Dom. Norman menggarisbwahi para penggali kubur yang harus bekerja dalam keterbatasan perlengkapan.
“Kemarin saya sudah ke sini, saya lihat mereka bekerja dalam keterbatasan peralatan. Maka saya coba lihat apa kami masih memiliki persediaan APD dan vitamin. Untungnya masih ada yang bisa kami berikan pada mereka,” ujar Norman.