Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin bersemangat untuk mengajak anak-anak muda terjun ke dunia politik demi tujuan yang mulia. Setelah menerima pendaftaran sebagai calon anggota legislatif Pemilu 2019 dari musisi Giring ‘Nidji’ dan mantan pejudo nasional Peter Salim, PSI baru saja menerima aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Guntur Romli.
“Selamat bergabung dan berjuang bersama kami di PSI Bro Guntur Romli,” ungkap Ketua Umum PSI Grace Natalie, Rabu (13/9).
Grace Natalie mengatakan, bergabungnya Guntur akan membuat semakin banyak orang baik yang akan berjuang mengembalikan politik ke fungsinya yang mulia. Guntur dikenalnya sebagai seorang intelektual muda NU yang aktif memperjuangkan kebebasan beragama dan hak-hak kelompok minoritas. Guntur juga seorang yang meninggikan harkat perempuan dan selalu menjadikan keluarga sebagai prioritas.
Guntur sendiri mengaku masuk politik karena ingin lebih bermanfaat lebih banyak lagi bagi orang banyak. Politik adalah perjuangan untuk menegakkan kepentingan orang banyak.
Dia lalu mengutip ucapan almarhum Gus Dur yang sering mengatakan bahwa politik merupakan pekerjaan yang sangat mulia, karena memperjuangkan nasib orang banyak.
“Itulah definisi politik yang saya yakini sebagai khittah politik,” tegas Guntur.
Di media sosial Twitter, testimoni mendukung Guntur Romli menjadi caleg PSI datang dari berbagai tokoh yang aktif bermedia sosial. Bahkan dukungan datang dari sosok seperti Prof Nadirsyah Hosen, dosen senior di Monash Law School, Australia. Romo Setyo Wibowo, Ketua Program studi Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyakara turut mendukung langkah politik Guntur Romli.