Generasi muda merupakan penerus bangsa. Majunya suatu negara tidak akan terlepas dari peran serta generasi muda yang punya jiwa kritis, dinamis, penuh inovasi, dan mampu mampu mendobrak suatu negara.
Di Indonesia, generasi muda dikenal sebagai generasi milenial, yakni generasi yang sangat berkaitan dengan teknologi dan informasi. Generasi ini lahir di tengah perkembangan teknologi komunikasi yang kian pesat. Oleh sebab itu generasi milenial perlu diarahkan kepada hal yang positif.
Hal itu disampaikan Giring Ganesha atau yang lebih akrab Giring Nidji” dalam acara seminar kepemudaan dengan tema; Generasi Cerdas di Era Milenial yang dihelat oleh komunitas Bangsa Negara (Bara) di Bandung Trade Center (BTC) Jalan Dr. Djundjunan, Kota Bandung, Senin (9/4).
Untuk mengakomodasi generasi milenial, Giring punya kegiatan yang diberi nama safari pendidikan internet sehat. Tidak hanya kepada anak-anak melainkan juga kepada orang tua dan guru-guru harus diajarkan tentang pentingnya pendidikan internet yang sehat bagi generasi muda.
“Orangtua harus tahu apa yang Giring Ganesha anak-anak mereka cari di smartphone agar terus terpantau dan terkontrol,” ucapnya.
Politisi muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu memaknai generasi milenial harus punya kecakapan di segala bidang. Hal itu penting karena tuntutan zaman saat ini sangatlah kuat.
“Generasi muda harus kritis untuk berpikir. Apapun yang kita baca dan lihat di YouTube kalau kita gak pilah kegunaannya bisa berdampak buruk dengan kita,” pesannva di hadapan ratusan anak muda itu. Selain itu, lanjutnya, generasi muda juga hams jago berkomunikasi.
Mereka dituntut untuk menguasai berbagai bahasa asing. Sehingga dalam hal ini, pendidikan di sekolah sangatlah penting. Jangan lupa era sekarang itu eranva berkolaborasi dan keija sama,” tambahnya. Punya spirit Selain itu, lanjutnya, ia berharap generasi penerus bangsa kelak ini punya spirit dalam melakukan inovasi-inovasi. Mereka harus pandai memanfaatkan peluangyang ada misalnya dengan digital marketing membuat bisnis-bisnis di dunia internet.
“Saya juga berpesan jauhi hal-hal negatif jangan mudah dishare. Gak usah disimpan buang saja,” pungkasnya.
Ketua pelaksana acara Tri Agustien mengatakan, dipilihnya generasi muda dalam acara ini karena mereka adalah aset yang penting bagi bangsa ini. Indonesia ke depan akan menghadapi bonus demografi. Jika anak muda tidak diarahkan kepada hal positif akan percuma.
“Kalau generasi muda kita mengarah pada hal negatif, man jadi apa bangsa kita nanti,” tandasnya. (adi)**
Sumber: Galameda, 10 April 2018