Gabung PSI, Ekonom Senior Christianto Serius ke Senayan

“Jangan pernah berpikir bahwa yang bisa menjadi anggota dewan hanya yang muda,” kata Christianto saat mendaftarkan diri sebagai bakal caleg PSI di kantor pusat partai itu di Jakarta, Rabu (25/4).

Dirinya hendak membuktikan bahwa warga negara kelahiran 1945 seperti dirinya bisa membawa aspirasi rakyat dan memperjuangkan perubahan lewat DPR, lembaga yang menjalankan fungsi pengawasan, penyusunan bujet, dan pembuatan undang-undang.

Christianto mengatakan ingin melihat Indonesia menjadi negara maju dan sejahtera dan hal itu tidak sulit melihat besarnya potensi yang dimiliki. Saat ini, pertumbuhan Indonesia masih bisa melaju 5%. Padahal, Indonesia masih menghadapi banyak persoalan internal, khususnya korupsi yang masif, inefisiensi di mana-mana, dan berbagai gangguan.

“Presiden Jokowi banyak diganggu di berbagai masalah internal, tapi ekonomi bisa 5%. Kalau semua komponen bangsa mendukung, korupsi dan pungli bisa diberantas, efisiensi bisa terwujud, ekonomi Indonesia bisa melaju di atas 7%,” ungkap mantan wartawan itu.

Dengan menjadi anggota dewan, Christianto ingin ikut mewujudkan posisi Indonesia sebagai top tendunia dilihat dari produk domestik bruto (PDB). Pada 2017, PricewaterhouseCoopers (PwC) dalam laporannya berjudul “The Long View, How will The Global Economic Order Change by 2050” memprediksi PDB Indonesia bisa mencapai US$ 5,4 triliun tahun 2030 dan US$ 10,5 triliun pada 2050, masing-masing menjadi peringkat kelima dan keempat dunia.

“Saya kok heran, ada yang tidak yakin bahwa PDB Indonesia bisa menjadi sepuluh besar dunia,” ungkap Christianto.

Christianto mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan program kerja yang baik, eksekusi yang tepat, korupsi yang bisa ditekan, efisiensi, perangkat hukum yang bagus, dan iklim usaha yang kondusif, laju pertumbuhan ekonomi akan menggelinding di atas 7%. Dalam sepuluh tahun akan datang, PDB Indonesia bisa naik lima kali lipat. Tahun lalu, PDB Indonesia sudah menembus US$ 1 triliun.

Sejak menjadi mahasiswa FISIP Universitas Indonesia, Chris sudah menjadi aktivis dan bekerja sebagai wartawan di Harian KAMI. Setelah tamat universitas, pria yang rajin menulis itu ikut mendirikan Majalah Tempo bersama sastrawan Gunawan Mohamad cs. Serial tulisannya berjudul “Wawancara Imajiner dengan Bung Karno” cukup digemari pembaca dan sempat dilarang Presiden Soeharto.

Pernah menjadi asisten pribadi Wakil Presiden Adam Malik 1978-1983, Christianto lebih banyak bekerja di luar pemerintahan. Meski aktif mengikuti dinamika politik, ia cukup intensif menjadi pengamat ekonomi. Salah satu karyanya yang monumental di bidang ekonomi adalah pendirian PDBI, sebuah lembaga yang mengkaji perkembangan bisnis, khususnya peran pelaku usaha di Indonesia.

Christianto sempat tinggal di AS setelah kerusuhan Mei 1998. Tapi, sebagai WNI, ia tak bisa tinggal lama di Paman Sam. Beberapa tahun kemudian, pria yang rajin menulis tentang konglomerasi di Indonesia itu kembali ke Tanah Air.

Ketua Umum PSI Grace Natalie berterimakasih kepada Christianto yang bersedia bergabung dengan partainya yang baru berusia tiga tahun. Dia menegaskan, PSI bukan saja untuk anak muda, melainkan semua WNI yang memiliki tekad dan keikhlasan untuk membangun bangsa dan negara.

Selain Christianto, ikut bergabung dengan PSI sebagai bakal calon legislatif pada saat yang sama adalah Silverius Oscar Unggul (47) dan Azmi Abubakar (46). Silverius pernah mendapatkan Social Entrepreneur of The Year 2008 dari Ernst & Young 2008, sedang Azmi adalah pendiri Museum Perbankan Tionghoa di Serpong tahun 2011.

Semua bakal calon akan diuji oleh sebuah tim independen.

“Kami adalah partai pertama yang melakukan rekrutmen terbuka dan yang menguji para bakal calon adalah juri independen,” kata Grace.

Sumber

Recommended Posts