Sekjen MPN Pusat Kedaulatan Rakyat (PAKAR), Abi Rekso Panggalih, menilai Erick Thohir layak diusung jadi Capres 2024. Alasannya, Erick relatif diterima oleh anak-anak muda dan memiliki karakter kepemimpinan yang sama dengan Presiden Jokowi.
“Kami melihat figur Pak Erick Thohir cukup diterima oleh teman-teman muda dan dari berbagai indikator, kinerja dan cara pengambilan keputusan bisa menjadi poin penting untuk melihat figur seorang Erick Thohir yang memang memiliki relevansi dan kesamaan dalam kepemimpinan (Presiden Jokowi). Oleh karena itu, kami dengan sukarela mendukung Beliau untuk Pilpres 2024,” kata Abi, dalam Rembuk Rakyat PSI “Memandang Erick Thohir Lebih Dekat,” Jumat 1 April 2022.
Selain itu, lanjut Abi, selama menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick telah menunjukkan sikap tegak lurus pada Presiden Jokowi dan ikut membawa perubahan positif.
“Kami yakin bahwa apa yang jadi spirit kerja Pak Erick itu tegak lurus dengan Pak Jokowi. Sejak 2019 awal saya banyak terlibat dalam suksesi kepemimpinan, kami yakin Pak Jokowi akan banyak membawa perubahan dan itu ternyata terjadi, saya meyakini hal itu ada pada diri Pak Erick Thohir,” lanjut kader NU itu.
Lebih jauh dia menambahkan, kepantasan Erick Thohir untuk diusung pada Pilpres 2024 mendatang, tak terlepas dari pencapaian gemilang dalam membenahi perusahan-perusahaan berpelat merah.
Salah satu prestasi Erick, ucap Abi, yaitu melakukan holdingisasi BUMN. Dengan strategi ini, Erick berhasil menyelamatkan citra dan kinerja BUMN yang selama ini kadung buruk.
Meskipun holdingisasi BUMN bukan barang anyar, namun di tangan Erick skema itu benar-benar dijalankan dan terlihat manfaatnya.
“Semua orang tahu bahwa tidak sedikit BUMN yang merugi, busuk, bahkan nyawa menjadi lahan bisnis yang mencari keuntungan untuk pejabat-pejabat BUMN. Tapi Pak Erick turun tangan langsung, melakukan holdingisasi, melakukan perbaikan, dan relokasi anggaran-anggaran kurang penting dipotong dan kemudian diarahkan menjadi sesuatu hal yang positif buat BUMN,” papar dia.
Masih dalam skema holdingisasi, tambah Abi, Erick juga mentransformasi lini bisnis anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk fokus pada penguatan UMKM dan membentuk Holding BUMN Pangan, ID Food, sebagai upaya antisipasi terjadinya krisis pangan dan menghadapi kartel bahan pangan.
Berkat tangan dingin Erick mengelola bisnis, imbuh Abi, BUMN memperoleh total keuntungan mencapai Rp 61 triliun di tahun 2021. Angka itu melonjak bila dibandingkan laba perseroan sebesar Rp 13 triliun pada tahun 2020.
“Ini bukan semata-mata laporan keuangan diotak-atik, tapi harus dilihat ada kepemimpinan yang kuat yang dimiliki Pak Erick Thohir, sehingga membangun semangat korps BUMN untuk bisa lebih maju. Ditambah lagi terobosan-terobosan adanya Rumah BUMN, BUMN Muda Milenial,” tuturnya.
Selain Abi, rembuk yang dimoderatori Direktur Eksekutif Aji Bromokusumo Center for Development and Environment (ABCDE), Revana Cellosh Natalie itu, turut mengundang Ramadhika Adhitya Saputra.
Pria yang disapa Dhika itu mengenang pengalaman pribadinya kala pertama kali berjumpa Erick Thohir. Menurutnya, Erick sosok yang ramah dan jauh dari kesan arogan.
“Karena sosok beliau yang sudah sukses dan mapan, saya kira beliau orang yang sombong, tapi ketika bertemu langsung ternyata berbeda 180 derajat dari apa yang saya dan teman-teman lain pikirkan. Sangat ramah tanpa memandang sekat-sekat seperti ‘Ah, kamu masih muda’ justru beliau mendorong kami untuk berkontribusi pada bangsa dan negara,” ujar Founder Bergerak Serentak itu.
Dhika melanjutkan, tidak banyak pemimpin seperti Erick yang serius membuka kesempatan kepada generasi muda dan perempuan untuk mengisi tampuk kepemimpinan BUMN. Erick menargetkan 25% kepemimpinan BUMN dipegang perempuan di tahun 2023.
“Keseriusan beliau untuk mendukung pemuda dan perempuan terlihat dari dia punya target pada 2023 bahwa kepemimpinan di BUMN akan dipegang oleh perempuan. Kita jarang sekali melihat sosok pemimpin yang begitu percaya pada pemuda dan perempuan,” urai lulusan Ilmu Politik Universitas Brawijaya itu.
Erick, imbuhnya, merupakan pemimpin yang visioner. Keunggulan ini menjadi modal penting lain yang dimiliki Erick sehingga dipandang mumpuni untuk meneruskan kerja-kerja Presiden Jokowi.
“Beliau selalu melihat visi Indonesia ke depan, saat ini Beliau lagi gencar ngomong soal digitalisasi, iklim digital, dll, karena dia bisa melihat Indonesia di tahun 2045 atau 10 tahun mendatang, visi seperti itu yang sangat diperlukan, dan sangat berbahaya jika pemimpin tidak memiliki visi,” terang dia.
Pada kesempatan yang sama, Abi dan Dhika juga menyingkap sisi lain Erick yang berkomitmen memberantas korupsi dan menangkal intoleransi di lingkungan BUMN.
Dhika menegaskan, Erick tak segan membuka borok korupsi di sejumlah BUMN dan mempidanakan oknum petingginya. Kasus-kasus mega korupsi yang diungkap Erick dan sempat membetot perhatian publik adalah korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Asabri (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
“Beliau telah memberikan hasil audit oleh Kementerian BUMN dan diserahkan ke Kejaksaan Agung terkait kasus pesawat Garuda. Kebanyakan politisi a-i-u-e-o tentang antikorupsi tapi gak ada langkah nyata. Tapi beliau bersungguh-sungguh berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan antar-Kementerian/Lembaga,” tegasnya.
Isu intoleransi dan radikalisme pun menjadi perhatian Erick. Abi mengatakan, Erick menggandeng Muhammadiyah, NU, BNPT dan Densus 88 Polri untuk mengawasi dan menindak oknum-oknum di BUMN yang terpapar radikalisme.
“Proses identifikasi terhadap BUMN yang red zone, yellow zone, dan green zone, atau kategori sudah meredup, ada potensi, tentu dikerjasamakan dengan dua Ormas besar yaitu Muhammadiyah dan NU. Jelas sekali saya rasa concern beliau terkait hal itu (radikalisme),” lanjutnya.
Abi juga menjawab pertanyaan moderator yang mengaitkan kenaikan harga Pertamax dengan elektabilitas Erick. Menurutnya, kenaikan harga Pertamax tidak akan banyak menggerus elektabilitas Erick sebagai kandidat potensial di bursa Capres 2024. Sebab, mayoritas rakyat Indonesia mengandalkan BBM berjenis pertalite yang harganya masih terjaga.
“Soal pengaruh terhadap elektabilitas, usianya gak akan lama. Ini isu elitis di mana secara persentase tidak banyak masyarakat yang pakai Pertamax, rata-rata pakai Pertalite kok,” tambah Abi.
Sementara itu, Dhika turut merespons tudingan politisi Fahri Hamzah yang menyebut Erick Thohir pejabat paling sulit dikritik DPR karena dia bisa memobilisasi ratusan BUMN untuk memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) di daerah pemilihan anggota kongres.
Dhika mengatakan, selama ini Erick jarang dikiritik DPR bisa jadi karena kinerjanya sudah bagus. Sebaliknya, kata dia, Fahri Hamzah justru membuat tuduhan mengada-ada untuk mendompleng popularitas Erick.
“Teman-teman DPR masih kritis kepada Pemerintah, yang justru ingin saya tanyakan karena kritik Fahri Hamzah itu tidak berdasar data, apa jangan-jangan DPR tidak mengkritik Pak Erick Thohir karena kinerja Pak Erick sudah bagus? Kan itu pertanyaan kritisnya,” kata Dhika.
“Dia perlu vokal agar pada akhirnya dia mendapatkan lagi popularitasnya yang dulu. Saya yakin ini hanya langkah beliau untuk menumpang popularitas Pak Erick Thohir,” pungkasnya.
Diskusi ini merupakan bagian dari Rembuk Rakyat yang diinisiasi PSI untuk mendengar suara rakyat tentang kandidat tepat penerus kepemimpinan Presiden Jokowi.
Dari Rembuk Rakyat PSI, muncul sembilan nama yang dianggap ideal oleh masyarakat sebagai pengganti Jokowi. Mereka adalah Emil Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud MD, Muhammad Andika Perkasa, Mochamad Ridwan Kamil, Muhammad Tito Karnavian, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani Indrawati. Publik bisa ikut berpartisipasi dan menentukan pilihan politiknya di rembukrakyat.psi.id