Jika dunia politik merupakan sesuatu yang membosankan dan kurang menarik bagi kebanyakan anak muda, namun tidak bagi Ratu Isyana Bagoes Oka. Mantan jurnalis stasiun televisi swasta nasional ini justru sengaja terjun ke dunia tersebut untuk merangkul anak muda yang kritis dan idealis agar terlibat dalam politik.
Wanita cantik kelahiran 13 September 1980 ini pun sudah mendaftar sebagai calon legislatif DPR RI pada Pemilu 2019 melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ia bentuk bersama anak-anak muda lainnya.
“Mengubah wajah parlemen caranya ya harus terjun langsung, harus dimasuki orang-orang baik, muda dan cerdas. Saya memang belum berpengalaman, tapi yang penting untuk ikut ke politik itu apakah orang tersebut punya integritas. Jadi kita ingin mengajak mereka (anak-anak muda) untuk bergabung ,” tukasnya saat berbincang dengan awak media di Kota Tangerang, Selasa (25/10/2017).
Ratu Isyana juga mengakui jika dunia iklim politik di negara ini membuat publik tak percaya partai. Karena itu, dia gencar melakukan sosialisasi melalui media sosial maupaun dialog langsung dengan berbagai komunitas, serta memberikan pendidikan politik.
“Kita tanya langsung terkait pandangan mereka. Sebenarnya banyak juga kok anak-anak muda yang peduli dan mengerti soal politik, hanya saja mereka enggan terlibat langsung. Karena itu kita dorong, kita berikan wadah melalu PSI,” ungkapnya.
Menurut Ratu Isyana, PSI yang mengusung prinsip anti korupsi dan anti intoleransi ini berupaya mencari kader-kader muda yang berani, cerdas, progresif dan tidak terkontaminasi budaya partai politik lama. Pihaknya ingin melawan sistem perpolitikan yang buruk hasil bentukan orang-orang lama.
“Kita memang menyasar swing voters yang kebanyakan anak muda yang kalau dikecewakan sekali tidak akan mau lagi. Yang bisa kita lakukan cuma membuktikan dengan tetap di jalan yang lurus jika menjadi anggota parlemen nanti. Kita siap jadi alien yang akan dimusuhi banyak pihak, karena melawan sisten yang sudah ada,” katanya.
Agar pada caleg PSI tidak terjumus politik buruk, kata Isyana, PSI juga memiliki sistem untuk mengontrol para calegnya, yakni melalui aplikasi yang bisa diakses publik untuk memberikan rating kepada caleg tersebut. “Jadi kalau kinerja dia buruk bisa dilihat dan bisa segera diganti,” tukasnya.(RAZ/HRU)