KOTA TANGSEL, REDAKSI24.COM – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Partai PSI, Aji Bromokusumo menemukan sejumlah kejanggalan paska terjadinya longsor gunungan sampah di TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan Banten.
Kejanggalan tersebut ditemukan setelah melihat dan memantau langsung proses evakuasi sampah di badan Sungai Cisadane, samping TPA Cipeucang, Selasa (2/6/2020).
“Pekan lalu kami mendapatkan aduan dari warga Pesona Serpong bahwa ada longsoran sampah ke Sungai Cisadane karena turap amblas. Sehingga mencemari sungai sepanjang 100 meter. Kami sudah investigasi. Temuan kami cukup banyak kejanggalan,” kata Aji di TPA Cipeucang, Selasa (2/6/2020)
Kejanggalan tersebut diantaranya yakni, turap yang diperkirakan baru dibangun enam bulan dan menghabiskan Rp 24 Miliar sudah jebol. Serta, lokasi TPA yang persis berada di sisi Sungai Cisadane.
“Ini adalah kejahatan lingkungan hidup. Responnya sudah jelas, kami akan menelusuri dan meminta ke DLH soal amdal awal kenapa TPA di tempatkan di sini (sisi Sungai Cisadane). Saya melihat ini adalah suatu tragedi,” ungkap Aji.
Pihaknya, kata Aji, akan memanggil DLH dan meminta penjelasan terkait sejumlah kejanggalan dan persoalan yang terjadi. “Kami positif thinking, tidak membahas ranah korupsi. Kami membahas ke ranah lingkungan dan tanggung jawab Pemkot Tangsel,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Divisi Hukum dan Advokasi PSI Kota Tangsel Dwityo Pujotomo menegaskan, persoalan longsor sampah TPA Cipeucang yang mencemari Sungai Cisadane itu akan dibawa ke ranah Perdata.
“Kami tidak mau mencari-cari siapa yang bersalah dalam kejadian seperti ini. Tapi kita memikirkan bagaimana mengkompensasi kerugian kepada kontraktor dan harus ada recovery. Kalau dia tidak ada recoverynya, kita akan ajukan ke ranah hukum perdata. Sedangkan pidananya, itu urusan polisi, kejaksaan dan KPK, kita tidak mengurusi itu,” tegas Dwi.
Sekretaris DLH Kota Tangsel Yepi Suherman mengaku, siap jika diminta untuk menjelaskan tentang pembangunan TPA Cipeucang dan persoalan longsornya sampah di lokasi tersebut.
“Kalau soal pembangunan TPA kita hanya menerima jadinya dan diserahkan kepada kontraktor dan konsultan dengan anggaran 21 Miliar. Karena kami memang terbatas pengetahuan soal itu. Tetapi dugaan awal saya, turap jebol akibat tidak kuat menahan air hujan yang curahnya cukup tinggi pada saat kejadian,” tuturnya.