Menyambut Pilkada 2019, banyak partai politik yang sudah menyiapkan calon legislatifnya untuk bisa mengambil kursi politik di tingkat DPRD maupun DPR. PSI DPW DKI Jakarta yang terbilang pemain baru juga ingin mendorong para kadernya untuk dapat mengisi kursi di “Kebon Sirih”.
PSI DPW DKI Jakarta telah mengadakan seleksi terbuka caleg tingkat DPRD sejak kemarin dengan menyediakan juri-juri ahli dan menyiarkan langsung proses seleksi calegnya lewat kanal media sosial termasuk Facebook dan Instagram.
Hasan Nasbi, CEO Cyrus Network, yang juga merupakan juri ahli seleksi caleg PSI DPW DKI Jakarta, mengungkap bahwa polarisasi Pilkada DKI beberapa saat lalu mempengaruhi program seleksi terbuka ini.
“Banyak caleg DPRD lewat PSI Jakarta yang hampir tidak percaya lagi dengan politik akibat Pilkada DKI kemarin. Namun, mereka — yang kebanyakan merupakan kalangan profesional muda — lebih memilih turun langsung ke politik sebagai caleg PSI karena merasa ada yang tidak beres.”
Selain Hasan Nasbi, ada juga beberapa tokoh lain yang mengisi posisi pansel seleksi caleg DPRD DKI Jakarta. Seperti Ade Irawan (Koordinator ICW), Ani Soetjipto (Dosen Senior HI Universitas Indonesia), dan Sumardy (Ketua Bapilu DPP PSI).
“Saya sendiri ingin agar DPRD kita punya kemampuan untuk mengimbangi kecakapan para pegawai yang ada di tingkat eksekutif. Anggota DPRD dan DPR kita itu hanya cantik dalam satu hal. yaitu ‘akrobat’ anggaran. Bukan cakap dalam proses penganggaran, legislasi, maupun pengawasan dan perumusan pelaksanaan pembangunan.” ungkap Hasan.
Ade Irawan juga memperkuat pentingnya fungsi penganggaran anggota DPRD tersebut. Menurutnya, peningkatan kualitas SDM di Jakarta penting mengingat masih banyak warga yang belum memiliki akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang layak. Untuk itulah DPRD harus berinvestasi anggaran di dua sektor krusial tersebut.
Hal ini sejalan dengan pernyataan sikap PSI DPW DKI Jakarta soal inefisiensi anggaran DKI Jakarta yang di gagas oleh pemerintahan Anies-Sandi. Mendorong calon legislatif di tingkat DPRD yang ‘melek’ anggaran dan memiliki integritas tinggi menjadi tantangan tersendiri dalam proses seleksi tersebut. (Public Relations PSI DKI Jakarta)