WE Online – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Ummat diprediksi menjadi kuda hitam di Pemilu 2024.
Menilik hasil survei Y-Publica, dua partai itu akan bersinar di pesta demokrasi mendatang. PSI akan tembus ke Senayan, dan Partai Ummat menjadi partai teratas di antara partai kecil.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Dea Tunggaesti menyambut gembira hasil survei itu. Perhitungan Y-Publica menambah barisan tren positif yang diterima PSIdari beragam hasil survei.
Apalagi, PSI diprediksi lolos Parliamentary Threshold (PT) 4 persen dengan elektabilitas 5,3 persen.
“Tentu senang sekali,” ujar Dea kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.
Seperti diketahui, di Pemilu 2019, PSI gagal lolos PT 4 persendengan raihan 2.650.361 juta suara atau setara 1,89 persen.
Bagi Dea, tren positif saat ini adalah buah kerja keras para kader membangun mesin partai, sekaligus menjadi penyemangat para kader yang turun gunung membantu rakyat.
Misalnya, di program #RiceBoxPSI, kegiatan rutin memberikan nasi beserta lauknya di kota besar di Indonesia.
“Kita bagi 1.000 box per hari di berbagai kota, seperti di Jakarta, Surabaya dan Medan. Ada juga program memberikan pekerjaan bagi UMKM setempat. Ini semua kader turun,” ceritanya.
Politisi cantik ini juga bersyukur tagline PSI, yaitu #hadirkerjauntukrakyat begitu didalami para kader dan dijalankan dengan tulus demi membantu rakyat.
Meski begitu, dosen hukum di Universitas Pancasila ini berpesan agar para kader tidak berpuas diri.
“Ini bukan kemenangan sesungguhnya. Pemilu masih jauh, semangat para kader PSI harus terus membara, dan harus terus semakin kompak,” pintanya.
Hasil survei Y-Publica juga bikin senang Partai Ummat. Apalagi, partai bentukan Amien Rais itu termasuk sebagai pendatang baru. Partai ini diprediksi sebagai kuda hitam, mengalahkan partai kecil lainnya dengan elektabilitas 1,7 persen.
“Artinya, kiprah Partai Ummat diterima kehadirannya oleh sebagian masyarakat yang mendukung tagline partai, melawan kezaliman dan menegakan keadilan,” ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Ummat Agung Mozin kepada Rakyat Merdeka.
Pria yang akrab disapa Bang Amoz ini tidak kaget dengan posisi Partai Ummat di peringkat 10. Lebih unggul dari Partai Amanat Nasional (PAN) di peringkat 11 dengan 1,1 persen.
“Soal Partai Ummat telah meninggalkan PAN dalam survei tersebut, kami anggap sangat wajar karena memang sudah semestinya begitu,” kelakarnya.
Menyadari sebagai partai baru, mantan politisi PAN ini mengamini partainya perlu bekerja lebih giat lagi dan terus turun ke masyarakat. Termasuk, berjuang agar bisa menjadi kontestan Pemilu 2024, seperti mendapatkan legalitas dan lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Untuk saat ini, kami mencurahkan perhatian pada kerja administrasi partai guna melengkapi pemberkasan seperti yang dipersyaratkan Kemenkumham,” tutupnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono menganalisa, PSI dan Partai Ummat termasuk kuda hitam di Pemiilu 2024. Hasil ini, menilik survei terbaru yang dirilisnya belum lama ini.
“Dua parpol menjadi kuda hitam, yaitu PSI yang masuk enam besar dan Partai Ummat memimpin partai-partai gurem,” ujar Rudi.
Rudi menganalisa, PSI terus mengalami tren positif setelah kini masuk ke posisi enam besar dengan elektabilitas mencapai 5,3 persen. Di antara parpol nonparlemen, PSI dianggap paling berpeluang lolos ambang batas parlemen.
Selanjutnya Partai Ummat. Partai bentukan Amien Rais ini dinilai paling bersinar di antara parpol-parpol papan bawah.
“Dengan elektabilitas 1,7 persen, Partai Ummat mengancam PAN yang dahulu juga didirikan Amien Rais, tetapi kini terus menurun elektabilitasnya,” sebutnya.
Berikut urutan elektabiltias partai politik merujuk hasil survei teranyar Y-Publica: PDIP 22,5 persen, Gerindra 13,2 persen, Demokrat 8,1 persen, Golkar 7,8 persen, PKS 5,8 persen, PSI 5,3 persen, PKB 5,1 persen, Nasdem 3,8 persen, PPP 2,1 persen, Partai Ummat 1,7 persen dan PAN 1,1 persen.
Kemudian, Perindo 0,6 persen, Hanura 0,5 persen dan Gelora 0,1 persen. Sementara, Berkarya, PBB, Garuda, PKPI, dan Masyumi Reborn masing-masing 0,0 persen,serta tidak tahu atau tidak menjawab 22,3 persen.
Survei Y-Publica dilakukan 1-10 Mei 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui sambungan telepon dengan margin of error ±2,89 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumber: https://www.wartaekonomi.co.id/read343447/diramal-jadi-kuda-hitam-di-pemilu-2024-gokil-psi-dan-partai-ummat-semangatnya-berlipat?page=1