Danik Eka Rahmani: “Orang-orang Baik harus Bersihkan Parlemen!”

Setelah Giring ‘Nidji’ dan Guntur Romli, aktivis perempuan Danik Eka Rahmani mendaftarkan diri sebagai calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk Pemilu 2019. Danik, yang kini masih berkuliah di Pasca Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menyatakan ia memutuskan bergabung dengan PSI untuk turut serta dengan orang-orang baik “membersihkan limbah di parlemen”.

Dalam acara jumpa pers di kantor DPP PSI, 15 September 2017, Danik mengandaikan politik sebagai keran air. “Bila isi keran air adalah limbah, maka yang keluar adalah limbah,” ujarnya. “Selama ini sebagai aktivis, saya dan kawan-kawan hanya bekerja membersihkan limbah yang keluar dari keran air itu. Kini sudah saatnya saya dan kawan-kawan membersihkan limbah di dalam keran. Dalam konteks politik, ini artinya membersihkan politik di parlemen.”

Danik Eka Rahmani lahir pada 25 April 1987 di di sebuah desa bernama Ambulu, sekitar 32 KM dari pusat kota Jember, Jawa Timur. Ia aktif berorganisasi sejak remaja. Dia adalah perempuan pertama yang terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM). Dia juga pernah mewakili Indonesia mendapat penghargaan ASEAN TAYO (Ten Accomplished Youth organisation) di Bangkok, Thailand.

Kegiatan Danik mencerminkan kepeduliannya pada masyarakat kecil, pemberdayaan perempuan, lingkungan, dan budaya tradisional. Ia mendirikan Rumah Rumah Baca Pingger Embong, Komunitas Perempuan Rumah Tsaqof, menjadi tim inisiator Scooter Independen Anak Panah, mendirikan CuciHarta, serta mendirikan EDAR Indonesia (Empowerment and Advocacy of Trash). Danik juga adalah pesilat dan pembaca puisi yang memperoleh sejumlah penghargaan di sejumlah turnamen dan perlombaan.

Danik menyatakan ia melihat PSI sebagai kendaraan yang membawa orang-orang baik untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Selama ini, Danik dan rekan-rekannya merasa telah melakukan berbagai hal untuk memperbaiki keadaan, namun selalu berada di ‘luar’. Kini, Danik merasa perbaikan keadaan tidak bisa dilakukan hanya dengan membersihkan produk kerja parlemen, melainkan memperbaiki kualitas parlemennya sendiri.

Menurut Danik pula, parlemen adalah salah satu kunci untuk mensejahterakan rakyat. “Karena itu untuk membela warga yang tertindas, yang tidak diuntungkan oleh kebijakan, orang-orang baik dari seluruh Indonesia yang punya idealisme harus masuk dan membersihkan lembaga legislatif di berbagai level.”

Kata Danik: “Kebijakan yang baik untuk rakyat harus dilahirkan oleh orang-orang yang baik. Dan itu harus juga dikawal oleh orang-orang yang baik.”

Jakarta, 15 September 2017

Siaran Pers

Dewan Pimpinan Pusat

Partai Solidaritas Indonesia

Recommended Posts