Bupati Sigi Merapat ke Basecamp DPW PSI Sulteng, Ini Bocoran Materi Pertemuannya

BUSERINVESTIGASI.COM – PALU, – Makin keren aja, sejumlah bakal calon kepala daerah di sulteng terus merapat ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Setelah sebelumnya bakal calon walikota Palu Hadianto Rasyid, rabu siang jelang sore kemarin (17/6/2020) Bupati Sigi H. Irwan Lapata, yang bakal maju kembali dalam Pilkada Sigi tahun ini, juga lakukan silahturahmi ke base camp DPW PSI Sulteng di jalan Dr. Wahidin Palu.

“Alhamdulillah siang tadi saya di temani Ketua DPW PSI Sulawesi Tengah dan beberapa kader PSI menerima kedatangan tamu spesial Big Bro Irwan Lapata, Bupati Kabupaten Sigi,” tegas juru bicara PSI Bro Yusuf Lakaseng (Bro YL -red) kepada wartawan media ini, kamis (18/6/2020).

“Diskusi kami santai ala diskusi warkop tapi materinya tajam dan kongkrit,” ujar Bro YL mengawali wawancaranya.

“Materinya banyak, mulai soal Sigi yang barusan diumumkan oleh pusat sebagai salah satu dari empat Kabupaten di Sulteng yang masih miskin atau tertinggal, soal Pilkada, sampai aksi masyarakat Desa Pombewe dan Desa Loru” urai Bro YL.

Bro YL menyebut, kiprah Bupati Sigi Irwan Lapata, selama ini banyak dia dengar dari sejumlah kawan-kawan aktifis. “Bro Irwan Lapata kiprahnya banyak saya dengar dari teman-teman aktivis pejuang reforma agraria Eva Bande dan aktivis perempuan Soraya Sultan, yakni Seorang Bupati muda yg merakyat bukan hanya gayanya tapi juga program pemerintahannya,” nilainya.

Namun sayang sekali, kata Bro YL, memang prestasi Irwan Lapata nyaris sirna ikut di sapu oleh bencana gempa besar 2018 silam. “Sigi adalah Kabupaten yang sangat terdampak oleh bencana itu, tidak hanya ribuan rumah warga yg rusak tapi juga infrastruktur pertanian yg mengairi 8000 ha lebih sawah penduduk rusak total, bahkan pusat pemerintahan Sigi harus berpindah ke Dolo yang sebelumnya di Bora. Karena diterpa bencana alam itulah penyebab Sigi di tetapkan sebagai Kabupaten yg miskin,” kata Bro YL mengutip penjelasan BupatiSigi.

Dalam pertemuan itu Bupati Sigi juga menjawab soal langkah dan kebijakan yang dilakukan pasca bencana, “Saya bertanya gimana irigasi yang rusak karena itu menurutku vital sama halnya rumah warga yg rusak harus di bangun lagi,” ungkap Bro YL.

Untuk hal tersebut, Bupati Sigi mengkonfirmasi kalau progres perbaikan irigasi sudah 50%, artinya sudah mampu mengairi lebih dari 4000 ha lahan persawahan rakyat.

Terkait prioritas pembangunan Kabupaten Sigi untuk periode kedua, Bupati Irwan Lapata dalam pertemuan itu meniawab, jika masih diberi amanah, dia akan melanjutkan program yang sudah dan akan terus berialan, termasuk mempersiapkan Kabuoaten Sigi dalam menyambut Ibu Kota Indonesia yang baru.

“Sigi itu adalah Kabupaten yang bertumpu pada pertanian dan perkebunan, kedepan saya akan buat Sigi tidak hanya penghasil beras dan sayur mayur tapi juga buah-buahan. Petani Sigi nanti akan menanam virietas durian musang king dan alpukat. Sebentar lagi untuk membantu petani dalam mendapatkan pupuk serta untuk membeli produk mereka, di Sigi akan segera berdiri koperasi-koperasi petani,” urai Bro YL mengutip penjelasan Bupati Sigi.

Dalam pertemuan kemarin, masker tak pernah lepas, selalu dikenakan Bupati, tapi penjelasannya terus mengalir, diantaranya Bupati Sigi memaparkan soal angkatan kerja para anak-anak muda, kami mendirikan LLK katanya, yaitu lokal latihan kerja atau semacam pelatihan vokasi ala programnya pemerintah pusat.

Selain itu, terkait aksi masyarakat yang mengatasnamakan Forum Pemerhati Sungai Paneki (FPSP) yang memprotes peruntukan airnya yg harus berbagi dengan masyarakat lainnya yg mendiami hunian sementara (huntara). Bupati Irwan juga menjelaskan dalam diskusi itu, air di bagi sebenarnya bukan untuk korporasi tapi untuk sesama rakyat, korban bencana pula, katanya melanjutkan. Ya seperti misinya PSI perlu kita bangun solidaritas antar warga, masyarakat di Desa Pombewe dan Desa Loru tetap menikmati air begitupun juga masyarakat korban gempa di huntara Pombewe.

Sebenarnya lanjutnya, sebelumnya telah di lakukan empat kali pengoleboran untuk mendapatkan air di lokasi huntara dengan kedalaman ratusan meter tapi airnya nihil. Yang di bangun di sungai Paneki sebenarnya infrastruktur untuk penampungan air yang lebih baik. Sekedar tambahan informasi kalau proyek itu adalah bantuan lembaga kemanusiaan Buddha Tsu Chi Indonesia. Terkait hal tersebut, Bro YL menyarankan.agar Bupati Sigi berdialog dengan masyarakat, temukan win-win solution.

Disisi lain, Bro YL menuturkan, panjang kami berdiskusi, dirinya baru memperhatikan kalau Bupati Sigi yg dihadapannyav sepertinya agak kurusan, nampaknya dia pemimpin yg rajin menyapa warga bukan pemimpin di belakang meja yang suka korupsi.”pemimpin yg baik memang tidak bersenang-senang, “leiden is lijden” kata pepatah kuno Belanda, memimpin itu menderita. Bupati sudah sampai di tahap ini jangan lagi jadi politisi yg hanya berpikir untuk pemilu berikutnya, jadilah negarawan agar selalu berpikir untuk generasi berikutnya,” jelas Bro YL mengingatkan.

Recommended Posts