Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi membuka Sekolah Kader Solidaritas Indonesia. Mulai 18 Januari 2021, pembelajaran yang dilakukan dengan metode online berbasis aplikasi, resmi dimulai.
“Ini merupakan ikhtiar PSI untuk memiliki kader yang kompeten dan piawai. Karena kami meyakini, kekuatan utama sebuah partai politik adalah sumber daya manusianya,” kata Ketua DPP PSI sekaligus Kepala Sekolah Kader Solidaritas Indonesia Isyana Bagoes Oka, dalam keterangan tertulis, Senin 18 Januari 2021.
Pada angkatan pertama, Sekolah Kader Solidaritas Indonesia diikuti para pengurus PSI di berbagai tingkat, baik yang berada di Tanah Air maupun di luar negeri. Pembelajaran dilakukan secara online melalui apikasi khusus yang merupakan terobosan baru bagi partai politik di Indonesia.
“Pembelajaran online membuat faktor geografi tidak lagi menjadi kendala. Setiap peserta bisa mengikuti dari mana saja dan kapan saja, sesuai dengan waktu masing-masing dan tidak perlu hadir di satu tempat secara fisik. Cara ini makin relevan di masa pandemi, ketika kerumunan orang sangat tidak disarankan, bahkan dilarang,” ujar Isyana.
Para peserta memulai pembelajaran sebagai kader tunas. Ada tiga tingkatan, yaitu dasar, madya, dan paripurna.
“Di masing-masing tingkatan, ada sejumlah materi yang disajikan. Misalnya, berbagai seluk beluk tentang PSI, Teknik Komunikasi, Kepemimpinan, hingga Stategi Pemenangan pemilu. Juga ada materi quiz dan ujian untuk menakar tingkat penyerapan materi peserta,” lanjut Isyana. Di setiap kenaikan tingkat, akan ada perubahan avatar dalam aplikasi, sesuai tingkatan kader bersangkutan.
Untuk angkatan pertama, ada 1.500 peserta yang terlibat untuk mengikuti pembelajaran selama satu bulan, dari 18 Januari hingga 17 Februari 2021.
Isyana menambahkan, program ini diharapkan dapat memperluas wawasan serta menambah keterampilan berpolitik para kader.
“Semua ini menjadi bekal mereka dalam berpolitik dan memperkuat PSI di Pemilu 2024 mendatang,” tutup Isyana.